Sinopsis.co.id – JEMBER – 12 Juni 2023.
Seminar nasional economics legislative fair yang diselenggarakan oleh dewan perwakilan mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis UNEJ mengambil tema “Manifesto Legislative Menciptakan Legislator Muda Yang Demokratis dan Inovative Dalam Menghadapi Era Tranformasi Digital” di Gedung Soetarjo Universitas Jember, Minggu 11 Juni 2023. Hadir sebagai nara sumber antara lain :
1. Drs. Juhanda, M.Par : tim ahli bupati Jember bidang pariwisata dan kebudayaan.
2. DR. Rendra Wirawan,SE.MM : ketua UKM IKM Jawa Timur.
Sedang DR. YUlia Indrawati,SE.MSi sebagai moderator.
Bupati Jember Ir.Hendy Siswanto,ST.IPU tidak bisa hadir karena bersamaan dengan acara di kabupaten Padang Propinsi Sumatra Barat untuk menerima penghargaan SATYA LENCANA WIRA KARYA bidang pertanian bersamaan dengan hari pekan nasional pertanian dan perikanan ke 16.
Bupati Jember dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Bakesbangpol DR.Edy B Susilo,MSi menyampaikan bahwa sejarah bangsa menunjukkan bahwa suksesi kepemimpinan bangsa banyak diperankan oleh generasi muda dan mengambil peranan penting dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia.
Tahun 2020 generasi milineal lebih dominan jumlahnya dibanding dengan generasi yang lainnya sehingga generasi milineal ditempatkan dalam posisi penting dengan jumlah yang dominan untuk memperkuat persatuan kesatuan bangsa menghadapi tantangan yang perlu dihadapi bersama. Generasi muda harus mampu menunjukkan peran positif sebagai pemuda yang mempunyai tanggung jawab moral untuk kejayaan bangsa.
Sesuai dengan tema “Manifesto Legislative Menciptakan Legislator Muda Yang Demokratis dan Inovative Dalam Menghadapi Era Tranformasi Digital” pemuda sudah semestinya punya peran aktif dalam tata kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemuda harus memiliki jiwa patriotisme cinta tanah air. Pola pikir kepentingan negara lebih besar dan lebih penting daripada kepentingan pribadi atau golongan. Pemuda harus lebih cerdas dan selektif menerima informasi diera digital. Ungkap Bupati Jember disampaikan DR.Edy B.Susilo.
Ketua penyelenggara seminar Mas Rega mengajak mahasiswa selaku agen perubahan perlu mengetahui aktif dan berkembangnya suatu sistem tatanan demokratis, sistem perkembangan Trias Politika. Mahasiswa tidak boleh apatis terhadap politik karena berdasarkan Riset Economics Intelegen Unit, Indonesia meraih score 6,71 pada indek demokrasi tahun 2022 sama dengan yang diraih Indonesia tahun 2021 sehingga INDONESIA TERGOLONG DEMOKRASI YANG MASIH CACAT. Kita perlu meningkatkan nilai tersebut dengan meningkatkan indek kesadaran politik, untuk itu masyarakat terutama mahasiswa jangan Apatis terhadap politik, ungkap Rega.
Perspektif menuju masa depan UKM menjadi komitmen legislator muda untuk perberdayaan dan pengembangan UMKM dikupas oleh Nara Sumber DR. Rendra Wirawan,SE.MM ketua UKM IKM Jatim yang pernah menjadi Legislator Muda saat umur 27 tahun. Rendra Wirawan menyampaikan bahwa produk domestik bruto Indonesia 57,3% dari UMKM. Berdasarkan data kementrian koperasi dan UMKM di Indonesia ada 59,2 juta UMKM sehingga ruang UMKM dijadikan sebagai kekuatan partisipasi publik melalui legislasi pemilu menjadi bagian penting didalamnya. Berdasarkan data BPS Jatim dari Sensus ekonomi, jumlah UMKM di Jember ada 647.416. Pemda Jember belum ada data riil yang menyamakan data BPS Jatim dengan data riil UMKM di Jember itu sendiri. Ini menjadi pertanyaan besar, ini perlu kita sikapi oleh semuanya, apakah data itu benar-benar ada ataukah hanya sekedar menyelesaikan program kegiatan BPS. Ungkap Rendra.
Kebijakan Pemda Jember terhadap kepedulian pada UMKM hanya sebatas tataran normatif saja seperti legalisasi halal, PIRT, patent, NIB, namun belum menyentuh bagaimana meningkatkan produktivitas UMKM termasuk didalamnya akses ke BANK. Regulasi PERDA UMKM saat ini juga belum ada, belum menguatkan pada pegiat UMKM. Seharusnya Jember memiliki PERDA UMKM yang menguatkan para pelaku UMKM yang jumlahnya ratusan ribu di Jember ini. Pungkas Rendra Wirawan yang tahun ini mencalonkan sebagai legislator DPRD Jember dapil 1 dari Partai Nasdem.
Sementara Drs.Juhanda,M.Par selaku Tim Ahli Bupati Jember bidang Pariwisata dan Kebudayaan menyampaikan bahwa Dinas Pariwisata Jember mempunyai 3 bidang diantaranya : Ekraf, Seni Budaya dan pengembangan obyek wisata dan pemasaran. Kalau kita menawarkan konsep membangun wisata pada dinas pariwisata maka dinas masih tergantung kepada :
1. Apakah masih ada jecukupan anggaran.
2. Apakah bupati berkenan atau tidak. Itu semua ujungnya pada ini. Semua OPD ketika menyampaikan programnya sesuai RPJMD atau tidak, sesuai dengan Perencanaan strategis pembangunan daerah apa tidak.
Hampir semua OPD tidak sesuai dengan ekspektasi bupati Jember. Program ini apa, kampanye bupati pada masyarakat itu apa. Sampai Bupati sidak berkali-kali, kamu kok diruangan saja lalu apa yang dirasakan masyarakat dari Dinas /OPD. Ini terjadi di semua OPD, apakah ini karena anggaran OPD yang sudah dipatok-patok????
Drs.Juhanda,M.Par menambahkan bahwa ketika RENSTRA dan RENJA dalam bentuk program OPD, masing-masing item program sudah ada pihak ketiganya, kadang-kadang pihak ketiga ada pihak DPRD yang titip program. Jadi teknis seperti itu yang terjadi di Jember, sehingga program yang semestinya menjadi prioritas Bupati dan program kerja prioritas di rencana jangka menengah pembangunan daerah tak tercover dalam program OPD. Program yang semestinya secara administratif aman untuk pelaksanaan itu terjadi ketakutan dimasing-masing OPD karena BPK akan bertindak. Akhirnya OPD lebih cenderung mengerjakan program 1 tahun lalu kurang lebih sifatnya sehingga TEROBOSAN PROGRAM tidak bisa karena eksekutornya Bupati. Ungkap Juhanda.
Kepala Biro Jember : Lukman Hakim