Dibentuk Tahun 2008 KWT Mandiri Padang Cahya  Masih Simpan Panci Penggorengan Kopi  (Kereweng) Cikal Bakal  Kopi Tugu Liwa.

LampungBarat,sinopsis.co.id-Pengolahan bubuk kopi yang baik,benar, serta berkualitas mampu menghasilkan aroma kopi yang lezat ,harum dan nikmat sehingga mampu membuat para pecinta kopi ketagihan, para penikmatnya.

Kabupaten Lampung barat yang merupakan salah satu daerah penghasil kopi terbesar di Indonesia memiliki ratusan usaha pengelolaan bubuk kopi baik yang di kelola secara pribadi, kelompok, maupun koperasi, bisnis usaha kopi bubuk juga termasuk salah satu usaha yang sangat menjanjikan karena kopi minuman yang paling banyak di gemari di Indonesia bahkan dunia.

Kelompok Wanita Tani (KWT) Mandiri yang beralamat di pekon Padang Cahya kecamatan Way Mengaku kabupaten Lampung barat menggeluti usaha bisnis bubuk kopi sejak tahun 2008 hingga sekarang.

KWT Mandiri beranggotakan I0 Orang di bawah komando Nurma selaku ketua KWT Mandiri, sekarang Kopi Bubuk Cap Tugu Liwa telah menjadi salah satu produsen penghasil kopi bubuk terbesar di daerah tersebut.

Baca Juga  Kompol. Sukimanto: Pengecekan Sembako Perlu, Agar Masyarakat Nyaman Jalankan Ibadah Puasa.

Saat di temui awak media (03/01/2021) di kediamanya Nurma menyampaikan sejarah di mana dirinya beserta rekan rekan memulai usaha bubuk kopi yang memiliki brand KOPI TUGU LIWA sangatlah berat.

” Kabupaten Lampung barat penghasil kopi, kami beserta rekan rekan KWT Mandiri memilih usaha bubuk kopi karena kami nilai prospeknya cerah dan menjanjikan” Ujar Nurma .

Bermodal awal uang sejumlah Rp.700.000,00 (tujuh ratus ribu rupiah) pada tahun 2008 yang kami kumpulkan dari iuran anggota serta cara penggorengan yang masih tradisional menggunakan wajan tanah (Kereweng) serta kayu bakar,kami mulai melaksanakan sejarah awal berdirinya Kopi Tugu Liwa yang alhamdulilah telah banyak mengalami kemajuan sampai saat ini.

Nurma mengakui menjual produk kopi bubuk pada waktu itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, kopi bubuk di sangrai secara manual menggunakan wajan tanah (Kereweng), menggiling menjadikanya bubuk kopi dan memasarkannya.

Baca Juga  Pemerintan Tiyuh Tirta kencana Salurkan BLT-DD Tahap Pertama Kepada 32 KPM

“Modal awal bijih kopi 5 Kg yang kami buat untuk menjadi kopi bubuk dan kami pasarkan di wilayah pekon Padang Cahya, lambat laut permintaan konsumen meningkat usaha bubuk kopi kami terus mengalami kemajuan” jelasnya.

Setiap tahun permintaan pesanan bubuk kopi mengalami peningkatan, pada tahun 2008 KWT Mandiri memproduksi 5 kg/ 3 Bulan, tahun 2021 mampu memproduksi bubuk kopi 2 ton/ bulan.

Sementara untuk mengenai pemasaran bubuk Kopi Nurma mengatakan” Kopi Tugu Liwa Pemasaranya yang sudah pasti saat ini mencakup 2 kabupaten yaitu pesisir barat dan Lampung barat, serta kabupaten lainya di provinsi Lampung.

“Keberhasilan untuk tetap bertahan tak terlepas dari strategi pemasaran yang diterapkannya. Peran serta Media sangatlah besar dengan mengandalkan pemasaran secara On Line” tuturnya.

Baca Juga  Sepakat.. AKBP Hadi Saepul Rahman, Bupati Parosil : Langkah Persuasif Hadapi Penambangan Galian C

Untuk harga kopi bubuk tugu Liwa sangat terjangkau oleh masyarakat.

– Kopi bubuk Spesial 250 gram, Rp.15 000,00.-

– Kopi bubuk petik merah 200 gram,Rp 35.000,00.-

-Kopi bubuk premium 200 gram, Rp 25.000.-

– Kopi bubuk kemasan 120 gram,Rp.10 000,00.-

Kopi Tugu Liwa yang di kelola KWT Mandiri saat ini telah memiliki 3 unit mesin Rooaster berukuran besar, Mesin Sangrai, semua di dapatkan dari dinas perkebunan kabupaten Lampung barat sebagai bentuk perhatian Pemkab terhadap KWT Mandiri atas semangat nya yang ingin memajukan sektor industri bubuk kopi Lampung barat hingga saat ini, bahkan Panji Penggorengan kopi yang terbuat dari tanah (Kereweng) masih tersimpan sebagai bukti sejarah serta cikal bakal berdirinya KWT Mandiri yang terkenal dengan produk kopi tugu Liwa.

(Sam)

Silahkan Login