Warga Mengeluh, Tambal Sulam Jalan Nasional Sekincau -Way Tenong Tidak Kunjung Dikerjakan,Kalau Panas Debu Kalau Hujan Air Menggenang.

LampungBarat-Dengan masih terlihat tanda-tanda dilanjutkannya perbaikan tambal sulam ruas jalan nasional Kecamatan Sekincau, Kabupaten Lampung Barat, menuju Kecamatan Waytenong.

Meskipun sudah sering dikeluhkan lantaran bukan saja menyebabkan terhambatnya lalu lintas, tetapi juga mengakibatkan banyak terjadi kecelakaan menuai kritikan pedas dari tokoh masyarakat yang juga anggota DPRD kabupaten lambar Fraksi Gerindra H Untung.

Bahkan karena sudah lamanya pekerjaan itu terbengkalai, pihaknya menyebutkan jalan itu layaknya bongkar untuk menciptakan menjadi lubang kematian alias lubang neraka. “Ini saya sebut lubang neraka karena sudah banyak kendaraan yang mengalami kecelakaan lalu lintas sebab sejak digali lebih kurang dua bulan ini sampai saat ini belum ada penambalan,” keluhnya.

Baca Juga  Rayakan Hari Jadi ke-21, DPC Partai Demokrat Lampung Barat Lakukan Potong Tumpeng dan Do'a Bersama

Untung, mengatakan mestinya dalam pengerjaan tambal sulam itu adanya perencanaan yang matang, seperti halnya waktu perbaikan yang ditarget apalagi mengingat ruas tersebut merupakan jalan nasional yang tingkat kecepatan lalu lalang kendaraan cukup tinggi.

“Mestinya kalau memang belum mau ditambal jangan tergesa-gesa di gali jika sudah seperti ini yang dirugikan bukan pihak kontraktor pelaksana kegiatan melainkan justru masyarakat pengguna jalan dan warga sekitaran,” katanya.

Di sisi lain pihaknya yang kebetulan berdomisili di Kelurahan Sekincau tepatnya di depan ruas jalan nasional mengatakan keluhan lainnya adalah polusi udara di mana ketika terjadi terik matahari menimbulkan debu jalan. Dan sebaliknya saat terjadi hujan menimbulkan genangan air kotor.

Baca Juga  Ramaikan!!! Aaniversari Sewindu CBCL Chapter Lambar Oktober Mendatang.

Terkait itu Untung memesankan kepada petugas terkait baik tingkat kabupaten ataupun lainnya dapat memberikan teguran sanksi kepada pelaksana pekerjaan pembangunan akibat lambatnya pengerjaan tersebut.

(**).

Silahkan Login