Wansus Kupas Tuntas Masalah Stunting Di Kecamatan Sukorambi Bersama Camat Sukorambi

Sinopsis.co.id, JEMBER – 25 April 2024.
Permasalahan stunting di kabupaten Jember terutama di wilayah kecamatan Sukorambi menjadi perhatian serius H.Asrah Joyo Widono,S.Kep. SH.MSi selaku camat Sukorambi.

Untuk mengupas permasalahan stunting yang ada di wilayah kecamatan Sukorambi, media Sinopsis.co.id melakukan wawancara khusus bersama camat Sukorambi diruang kerjanya, rabu 24-04-2024.

Asrah Joyo Widono,S.Kep. SH.MSi selaku camat Sukorambi menjelaskan bahwa di kecamatan Sukorambi berdasarkan hasil rakor bersama Puskesmas, Muspika, Babinsa, upt KB, kader PKK, kader Posyandu, PT Mulyaningsih, Perkebunan Kali Jompo dan seluruh kades pada Selasa 23 April 2024 dihasilkan data stunting sebesar 17,9% pada bulan Februari 2023 sebanyak 200 balita dan mengalami penurunan 2,5% atau 5 anak pada hasil timbang anak bulan Februari 2024 sehingga jumlah anak stunting yang ada 195 anak.

Baca Juga  Kyai Hanya Dibutuhkan Sebagai Vote Getter Untuk Mendapatkan Jumlah Suara. Namun Ketika Terpilih Lupa Pada Komitmen Dan Janjinya

Tindak lanjut penanganan terhadap 195 anak stunting tersebut antara lain :
1) Optimalisasi peran TPK ( team pendamping keluarga), kader posyandu dan RT RW.
2). Meneruskan dan menindaklajuti program BAAS / Bapak Asuh Anak Stunting yang sudah dilaksanakan oleh Danramil Sukorambi sejak 2021 dengan merperluas keterlibatan ASN, masyarakat yang mampu serta perusahaan untuk terlibat sebagai BAAS.

Lebih lanjut Asrah Joyo Widono menjelaskan masalah pendampingan dimana data 195 anak stunting nantinya didata by name by adress lalu membagi habis pada jumlah TPK sebanyak 93 orang sehingga setiap TPK mempunyai tanggungjawab 2 anak stunting yang dibantu oleh kader posyandu dan RT RW. Adapun bentuk pendampingannya antara lain :
1). Mengawasi terkait asupan makan balita yang bersumber dari anggaran desa, donatur seperti one day one egg yang harus dikonsumsi oleh anak balita stunting.
2). Memantau tumbuh kembang anak dengan terlibat aktif dalam kegiatan POSYANDU. Apabila ada anak yang tidak hadir diusahakan dijemput untuk bisa hadir.
3). Pendampingan terhadap keluarga resiko stunting seperti ibu hamil dan calon pengantin dengan memberikan edukasi pencegahan stunting seperti mengatur jarak kelahiran dan lainnya.

Baca Juga  Bursa Kerja Khusus Kelas Bisnis "DARI JEMBER UNTUK INDONESIA".

Dari program kegiatan yang ada nantinya dilakukan monitoring dan pemantauan oleh yang dilakukan oleh TPPS desa, TPPS kecamatan untuk dilaporkan kepada TPPS Kabupaten. Sebagai motivasi nantinya TPK dan teamnya yang berhasil mengatasi stunting sesuai tanggungjawabnya akan diberikan Reward, namun pada prinsipnya kita berbuat keikhlasan dalam bekerja dan bisa bermanfaat bagi orang lain karena sebaik-baik manusia adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain, pungkas Asrah menutup wawancara khusus.

Kabiro Jember : Lukman Hakim

Silahkan Login