Sinopsis.co.id, JEMBER, 7 Oktober 2024.
Hari minggu merupakan liburan istimewa bagi anak-anak desa Kesilir yang tergabung dalam forum anak desa (FAD) karena mendapat tamu istimewa dari forum anak desa kabupaten Situbondo yang melaksanakan serangkaian kegiatan study tiru forum anak desa, minggu 06/10/2024.
Sucipto selaku kepala desa Kesilir Wuluhuan menyambut positif kegiatan study tiru ini dan merupakan sebuah kehormatan menerima tamu dari FAD Kabupaten Situbondo.
Sucipto menjelaskan bahwa FAD desa Kesilir Wuluhan dibentuk pada tahun 2021 dan dibuatkan SK kepala desa pada tahun 2022. Alhamdulillah jumlah anggota FAD Kesilir sekarang berjumlah 35 anak dan nantinya kita tambah menjadi 50 anak. Pada awalnya forum anak desa kesilir dibantu anggaran dari ADD sebesar 5 juta dan sekarang ditingkatkan anggarannya menjadi 25 juta. Dari jumlah penduduk desa Kesilir 14.870 orang mayoritas penduduk bekerja sebagai petani. Desa Kesilir juga mempunyai banyak pelaku UMKM seperti pengrajin Gerabah seperti kendi dan mengukir sandal. Selain itu Kesilir juga mempunyai minuman yang terkenal yaitu kelapa kopyor,ungkap Sucipto memperkenalkan potensi desanya.
Kasi perlindungan anak Dinas pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, pengendalian penduduk dan keluarga berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Situbondo Yayuk Dwi Rinawati,S.Km menjelaskan kehadirannya di FAD Kesilir Wuluhan dalam rangka Study tiru kemajuan yang sudah dicapai oleh FAD Kesilir ditingkat Nasional. Kami prihatin di kabupaten Situbondo yang aktif hanya Forum Anak Kabupaten sedangkan FAD tidak ada yang aktif hanya sebatas SK saja, ungkap Yayuk Dwi Rinawati.
Lebih lanjut Yayuk Dwi Renawati menjelaskan kami membawa rombongan forum anak kabupaten untuk study tiru belajar ke FAD Kesilir karena kami tahu di group propinsi kalau FAD Kesilir maju pesat sampai dikunjungi oleh kementrian. Kami ingin mengaktifkan FAD di 136 desa yang ada di kabupaten Situbondo. Ternyata dari hasil study tiru ini ada satu hal yang perlu diapresiasi adalah aktifnya kegiatan didesa tergantung pada penggeraknya dan dana yang mendukung dari desa. Meskipun hari minggu ternyata di desa Kesilir ini banyak peserta yang hadir berbeda sekali dengan kabupaten Situbondo, pungkas Yayuk DR.
Sementara itu Kabid Perlindungan Anak DP3AKB Kabupaten Jember Joko Sutriswanto menyampaiakan FAD Kesilir Wuluhan menjadi luar biasa karena disuport penuh oleh kades dengan ADD, semua unsur desa seperti PKK dan gugus tugas. Hasilnya luar biasa menjadi percontohan lembaga NGO UNICEF, UNFPA, LPK Jatim, LPKP Jatim dan sekarang mendapatkan kunjungan FAD Kabupaten Situbondo untuk melakukan study tiru.
Lebih lanjut Joko Sutriswanto menjelaskan bahwa dari 248 desa/kelurahan di Jember yang aktif hanya 30% saja yang mendapatkan dana desa seperti FAD Kesilir, Pontang, Karangharjo, Harjomulyo, Lembengan,Sukogidri, Sukoreno, Sumberkalong Kalisat, Wonosari dan Wringintelu puger.
FAD perlu diaktifkan untuk mengurangi hal negatif anak-anak, sebagai orangtua tidak bisa menyelesaikan masalah anak kalau tidak dibantu FAD karena kalau anak sama anak bicaranya bisa nyambung terkoneksi. Adapun tugas FAD ada 2 hal pokok yaitu 2 P ( Pelopor dan Pelapor). Pelopor yaitu memberikan contoh yang baik seperti kegiatan positif yang sudah dilakukan seperti FAD Wringin Telu mengedepankan kesenian tari tradisional, FAD Harjomulyo kerjinan batik, FAD Patempuran dengan Tari Hadroh dll.
Sebagai penutup Joko Sutriswanto mengajak segenap tokoh masyarakat dan kepala desa untuk mengaktifkan kegiatan anak-anak dengan kegiatan positif seperti FAD, PIKR, GENRE dan PRAMUKA. Dengan kegiatan ini bisa mengurangi kegiatan negatif anak-anak dan kami siap hadir mendampingi kegiatan FAD ini 24 jam, pungkas Joko Sutriswanto.
Jurnalis : Lukman Hakim