Pesisir Barat – Sinopsis.co.id,Suasana duka kembali menyelimuti keluarga besar DPC PDI perjuangan kabupaten pesisir barat, Senin, 18/08/2025
Belum genap dua pekan setelah kepergian Ketua DPC Pieter pada 7 Agustus lalu, kini kabar duka kembali datang,
Sekretaris DPC PDI Perjuangan Pesbar, Sri Suyanti, S.E., binti Sukirman, menghembuskan napas terakhir pada Senin, 18 Agustus 2025 sekitar pukul 04.00 WIB di RSUD Abdul Moeloek, bandar lampung,
Kabar wafatnya almarhumah Sri Suyanti, sekretaris PDI perjuangan pesisir barat ini disampaikan oleh Taswin. T,. Ketua PAC PDI Perjuangan kecamatan Lemong
Menurutnya, almarhumah sempat dirawat karena sakit sebelum akhirnya berpulang, dan jenazah rencananya akan dimakamkan di pekon wonoharjo, kecamatan sumberejo, kabupaten tanggamus, “Kepergian beliau adalah kehilangan besar bagi kami, almarhumah dikenal sebagai sosok yang berdedikasi, tulus, dan selalu menempatkan kepentingan organisasi di atas kepentingan pribadi beliau, kami semua merasa sangat kehilangan,” ungkapnya
Ia menuturkan, sejak pagi jajaran pengurus partai mulai dari DPC, PAC, hingga ranting turut hadir untuk memberikan penghormatan terakhir, Rombongan para pengurus partai PDI Pesisir Barat berangkat ke rumah duka bersama Wakil Bupati Pesisir Barat, Irawan Topani, dengan menggunakan dua unit bus kecil,
Suasana haru tampak menyelimuti rombongan yang datang dengan penuh rasa kehilangan
Kepergian Sri Suyanti meninggalkan duka mendalam, terlebih bagi jajaran pengurus yang masih merasakan kehilangan atas wafatnya Ketua DPC kami yakni bapak Fieter beberapa waktu lalu,
Dalam waktu singkat, dua figur penting yang selama ini menjadi penggerak roda organisasi partai PDI perjuangan berpulang kepangkuan illahi,
Doa kami semoga almarhumah husnul khatimah, semua amal ibadahnya diterima, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta ketabahan, ” saya atas nama jajaran kepengurusan PAC PDI perjuangan se-pesisir barat, kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya,”
Kepergian dua tokoh sekaligus dalam kurun waktu berdekatan tidak hanya meninggalkan duka bagi keluarga besar partai, tetapi juga menjadi kehilangan bagi masyarakat yang mengenal mereka sebagai pribadi yang hangat dan mudah bergaul,. ( Udho Rifki )