Sinopsis.co.id, JEMBER – 13 April 2022. Lukman Republik dari Media Nasional Sinopsis.co.id mewawancari Relawan Hendy Siswanto pada waktu Pilkada 2020 diantaranya Ibu Kartika dengan jaringan KSC, ibu Yuni dengan jaringan penambang Puger, Ibu Win dengan jaringan buruh perkebunan dan Ibu Carolin dengan jaringan olahraga catur.
Dalam sesi wawancara terungkap sejarah bagaimana proses pembangunan jembatan jompo yang ambruk pada tahun 2020, kasus penyelesaian wasttafel yang tak kunjung selesai dan permasalahan lain yang membuat para tokoh relawan mencabut dukungan pada Hendy Siswanto.
Ibu Kartika sebagai owner klinik Kartika Skin Care mengungkapkan sejarah perjuangan dan pengorbanannya dengan membagi-bagi produk KSC sejumlah 4 kontainer untuk dibagi-bagi kepada ibu-ibu dan kelompok senam. Kami hanya meminta akses jalan Sentot menuju rumah dinas wakil bupati dibuka,namun usaha kami sia-sia bahkan mendapat respon negatif dari ibu bupati pada waktu itu. Ungkap Kartika.
Ibu Yuni selaku Ketua Humanity And Sosiality Jember menyampaikan kisahnya ketika ditagih janjinya oleh relawan penambang puger dan saya tidak bisa berbuat apa-apa, saya malu. Untuk itu saya mengambil sikap mundur dari team relawan Hendy Siswanto dan mendukung pencalonan Ir. H.Nanang Handono Prasetyo,MT.IPU sebagai bakal calon Bupati Jember. Alhamdulillah Ibu Tien istri H.Nanang adalah teman kecil saya, jadi saya tahu betul pola hidup sederhana beliau, ungkap ibu Yuni.
Sedangkan ibu Win,SH yang merupakan dosen fakultas Hukum salah satu perguruan tinggi di Jember menyampaikan kalau ibu Win merupakan koorlap team RC ( Rien Collection) atau bisa juga disebut Team Reaksi Cepat menyampaikan bahwa secara pribadi saya diterima oleh pihak pendopo Bupati namun ketika para relawan dibawah menagih janji kampanye Hendy Siswanto dan saya tidak bisa berbuat apa-apa maka lebih baik saya mundur. Ungkap Ibu Win.
Ibu Win menambahkan bahwa perjuangannya membantu korban proyek wastafel pada era Bupati Faida sampai ke Jakarta, sampai ke Badan Pengawas Keuangan (BPK) dimana hasilnya optimis untuk bisa dibayarkan berdasarkan penjelasan BPK namun mentah ketika sampai ke Hendy Siswanto Bupati Jember. Jawaban Bupati agar para korban proyek wastafel agar memperkarakan masalah ini ke pengadilan. Darimana mereka bisa menuntut ke pengadilan? Para korban wastafel diminta iuran 3 juta-an untuk biaya perkara saja tidak mampu. Pungkas Ibu Win kecewa.
Sedangkan ibu Caroline selaku ketua bidang humas PERCASI ( Persatuan Catur Indonesia ) mempunyai kisah yang tidak jauh berbeda dengan ibu Kartika, Ibu Yuni dan Ibu Win yang berujung pada rasa malu dan memutuskan untuk tidak lagi mengajukan apapun terkait PERCASI pada pihak Ibu Rien, lebih baik bekerjasama dengan pihak sponsor swasta. Pungkas Ibu Caroline.
Kepala Biro Jember : Lukman Republik