Sinopsis.co.id, JEMBER – 8 Februari 2025.
Wisata alam Kalijompo yang terletak di sebuah perkebunan afdeling Kalijompo desa Klungkung kecamatan Sukorambi kabupaten Jember propinsi Jawa Timur mendapatkan kehormatan khusus dari sebuah program baru RRI Jember yaitu Ragam Tapal Kuda edisi pertama.
Bertempat di rumah tua peninggalan penjajah kolonial Belanda yang dijadikan sebagai kantor direksi perkebunan dialog wisata Kalijompo menghadirkan narasumber utama Camat Sukorambi Asrah Joyo Widono,S.Kep.SH.MSi dan kepala tanaman afdeling perkebunan Kalijompo Idi Mulyono. Acara dialog dihadiri langsung kepala RRI Jember bersama jajarannya, sekcam, Kasi pemerintahan, Kasi PMKS, kasi trantib, personil satpol PP, kepala desa Klungkung, babinsa koramil Sukorambi, perwakilan polsek Sukorambi dan jajaran staf afdeling Kalijompo, Kamis 6/02/2025.
Camat Sukorambi Asrah menjelaskan wisata Kalijompo mulai digerakkan pasca banjir bandang beberapa tahun yang lalu dengan membawa bebatuan gunung yang ternyata membawa hikmah tersendiri menjadi potensi wisata alam ditopang oleh udara yang sejuk dan air jernih mengalir menjadi sarana wisata relaksasi bersama keluarga setelah penat aktifitas sehari-hari.
![](https://sinopsis.co.id/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20250208-WA0011-1.jpg)
Selain dapat menikmati aliran sungai yang jernih dan dingin, wisatawan Kalijompo akan disuguhi tempat “Camping Ground” dan tidak perlu khawatir kelaparan atau kehausan karena sudah ada para pelaku UMKM berjualan di wisata Kalijompo. Selain itu juga tersedia tempat sholat, MCK, gazebo untuk duduk santai dibeberapa sudut sambil menikmati jajanan UMKM, ungkap Asrah.
Lebih lanjut Asrah menjelaskan wisata Kalijompo tidak hanya wisata alam namun bisa juga dijadikan sebagai wahana wisata edukasi kepedulian terhadap alam dan pendidikan sejarah karena Afd Kalijompo merupakan perkebunan sisa peninggalan penjajahan Belanda. Pengunjung bisa belajar bagaimana memanfaatkan air sebagai sarana energi listrik dan menggerakkan mesin pengolahan kopi dan karet dari alat peninggalan Belanda. Edukasi lainnya dijelaskan Asrah yaitu adanya sebuah alat untuk antisipasi bencana banjir yaitu alat EWS Banjir dimana alat ini akan berbunyi secara otomatis ketika debet air mencapai 80 cm, ungkap Asrah.
![](https://sinopsis.co.id/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20250208-WA0026.jpg)
Sementara itu kepala tanaman Afd Kalijompo Idi Mulyono menjelaskan adanya wisata alam Kalijompo membawa keberkahan tersendiri bagi masyarakat luar kebun dan dalam kebun dengan bergeraknya perekonomian melalui pelaku UMKM. Sedangkan untuk menjaga kebersihan sampah dan kelestarian alam ada relawan FKPO yang selalu siap bergerak untuk menjaga kebersihan dan kelestarian alam. Namun diharapkan para pengunjung untuk ikut menjaganya dengan tidak membuang sampah sembarangan dan melakukan aksi corat-coret yang akan berdampak mengganggu keindahan alam, ungkap Idi Mulyono.
Lebih lanjut Idi Mulyono menjelaskan fungsi turbin peninggalan jaman Belanda untuk sarana menggerakkan energi air menjadi energi listrik dan sebagai energi penggerak pengolahan kopi dan karet. Pengunjung wisata Kalijompo juga bisa menikmati edukasi proses pengolahan hasil kebun dan menikmati gemricik suara air yang jernih mengalir serta pemandangan para pekerja kebun yang lalu lalang mengangkut getah karet, kalau mau disungai yang jernih juga bisa, pungkas Idi Mulyono.
Kabiro Jember : Lukman Hakim