Sinopsis.co.id, JEMBER – 15 Desember 2023.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Jember ada 2 point penting yaitu Guru Penggerak dan Merdeka Belajar. Kedua program ini dimulai sejak adanya covid 19 dimana terjadi kekosongan pembelajaran saat itu.
Menurut Drs. Hadi Mulyono,MSi kepala dinas pendidikan Jember jatah untuk guru penggerak tiap tahunnya 583 guru penggerak dengan harapan bisa meningkatkan kualitas guru dalam mengembangkan potensinya, meningkatkan kualitas anak didik dan lembaga sekolahnya agar membias pada sekolah lain.
Lembaga TK,SD,SMP yang sudah mengikuti sekolah penggerak baru 283 dari 583 target yang ditetapkan, namun kita harus yakin bisa mencapai target tidak boleh tidak apalagi dengan keluarnya PERMENDIKBUD No. 40 tahun 2021 syarat menjadi KS dan Pengawas harus dari guru penggerak sedangkan posisi hari ini jumlah kebutuhan KS dan Pengawas masih kurang. Pengawas yang ada baru 35 dari semua jenjang. Untuk SD baru terpenuhi 25 orang sedangkan normalnya 1 pengawas 10 lembaga atau 60 guru dan jumlah kecamatan yang ada 31 kecamatan, ungkap Hadi Mulyono.
Kekosongan KS meskipun sudah dipenuhi tahun kemarin sejumlah 160 KS namun seiring waktu pada bulan Juli 2023 banyak yang purnatugas sejumlah 70 – 80 sampai sekarang. Upaya yang dilakukan yaitu pengisian PLt atau rangkap jabatan. Kekosongan ini juga berasal dari sekolah penggerak yang saat ini sudah banyak gurunya jadi KS. Otomatis jalan satu-satunya adalah mengangkat guru senior yang bisa menjadi kepala sekolah disamping proses pengadaan secara definitif.
Di Jember memang masih kurang kebutuhan guru. Jumlah guru yang ada mulai PAUD/TK, SD, SMP hanya 18.200. Dengan keterbatasan inilah melalui guru penggerak tetap bergerak meningkatkan mutu pendidikan yang bagus, guru dan lembaga sekolah yang bagus juga dengan dana operasional antara lain BOS, BOS sekolah penggerak, BOS Kinerja prestasi dan BOS Satuan Pendidikan yang berkemajuan terbaik, pungkas Hadi Mulyono.
Kepala Biro Jember : Lukman Hakim