Pola Pembelajaran Bermain Bermakna, Gerakan Transisi PAUD ke SD/MI Yang Menyenangkan Bebas Kekerasan Bulying dan Intoleransi.

Sinopsis.co.id, JEMBER – 11 September 2024.
Enam Kemampuan Fase Pondasi yang harus ditekankan pada Gerakan Transisi PAUD ke SD/MI yang Menyenangkan bebas Kekerasan Bulying dan Intoleransi harus berkesinambungan pola pembelajarannya yaitu melalui bermain bermakna.

Pengertian fase fondasi PAUD adalah fase yang menjadi pijakan pertama anak di dunia pendidikan dan tujuannya adalah memfasilitasi tumbuh kembang anak secara optimal, yang tidak hanya siap bersekolah, namun lebih siap menempuh perjalanannya dalam berkembang dan berperan dimasa depan anak dikemudian hari.

Menurut Sekretaris PGRI Kabupaten Jember Muhriyadi,SPd.MM, enam (6) kemampuan fondasi anak usia dini tersebut adalah:
1). Mengenal Nilai Agama dan Budi Pekerti.
Untuk membantu anak dalam mengenal agama dan budi pekerti bisa distimulasi dengan pengenalan konsep Tuhan Yang Maha Esa dan mengetahui kegiatan ibadah sesuai dengan agamanya dan membantu anak agar dapat menjalin pertemanan dengan teman-teman sebayanya baik yang memiliki agama yang sama maupun dengan teman yang berbeda agama.
2). Keterampilan Sosial dan Bahasa.
Fondasi ini dapat mentimulasi kemampuan sosial dan bahasa anak dengan memberikan contoh dalam mengucapkan kalimat tolong, terima kasih dan maaf saat berinteraksi dengan anak, serta penempatan dari masing-masing kata tersebut.
3). Kematangan Emosi
Untuk mentimulasi kematangan emosi anak, dapat mengajarkannya tentang toleransi dalam menunggu dan membantu anak dalam mempertahankan perhatian penuh saat mengikuti kegiatan di dalam kelas, kemampuan mengikuti kegiatan kelas ini dapat dilihat saat anak sedang mengikuti kegiatan di sekolah.
4). Pemaknaan Terhadap Belajar Positif.
Beberapa hal yang menjadi tanda bahwa anak telah memiliki kesan positf terhadap proses belajar adalah senangnya anak untuk datang ke sekolah, anak juga tidak pantang menyerah dan mau mencoba kembali setiap kesalahan yang dia kerjakan, serta anak telah menunjukkan keingintahuan dengan mengajukan pertanyaan.
5). Keterampilan Motorik dan Perawatan Diri.
Fondasi ini bisa mentimuliasi anak agar mereka mampu mengelola barang-barangnya sendiri untuk dibawa ke sekolah dengan mengetahui barang miliknya dan membereskannya sendiri, serta mampu menjaga kebersihan dirinya sendiri.
6). Kematangan Kognitif Untuk Mengikuti Kegiatan Pembelajaran
Anak yang telah memiliki kematangan kognitif ditandai dengan kemampuan menyimak dan menyampaikan gagasan dengan baik, anak juga mampu menyadari hubungan antara angka dengan huruf serta kata dan bilangan, anak juga telah mampu menghitung jumlah benda serta memahami konsep waktu (sekarang, nanti, kemarin, hari ini, besok, lama, sebentar, pagi, siang dan malam).

Baca Juga  Gercep Muspika Sukorambi dan Tagana Dinsos Berikan Bantuan Diwilayah Sumberkembang Desa Karangpring Kecamatan Sukorambi.

Kabiro Jember : Lukman Hakim

Silahkan Login