SAHABAT TANI INDONESIA “Gebyar Peningkatan Hasil Pertanian” Di Sumberdanti Sukowono

Sinopsis.co.id, JEMBER, 14 Juni 2023
Sahabat Tani Indonesia yang dipimpin oleh Badar beralamat di Sumberdanti Sukowono Jember mengadakan acara gebyar dengan tema “Peningkatan Hasil Produksi Petani” ditempatkan di kios pertanian PERMATA Sumberdanti Sukowono.

H.Karimullah Dahruaji,SP anggota DPRD Propinsi Jawa Timur Fraksi Golkar yang juga sebagai ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Jember memberikan apresiasi kepada Sahabat Tani yang dipimpin Badar membangun soliditas petani memberikan semangat bagaimana petani kedepan menjadi petani yang baik, petani yang sejahtera.

Sektor pertanian merupakan sumber kesejahteraan masyarakat. Pemerintah harus hadir memberikan dorongan semangat dan pemerintah harus membuat regulasi dan undang-undang yang berpihak kepada petani.

Salah satu permasalahan petani adalah masalah kesulitan pupuk kimia, pemerintah menempatkan masalah ini seharusnya menjadi prioritas untuk dipikirkan bersama dari pemerintah pusat sampai desa. Petani bisanya berkreasi untuk mencetak pupuk organik, saya mensuport untuk lahirnya kebijakan yang pro petani sehinga petani bisa menjadi PAHLAWAN UNTUK KETAHANAN PANGAN INDONESIA, Ungkap Karimullah.

Baca Juga  "KOLABORASI YANG TIDAK BERSINERGI"

Petani harus kompak, harus solid dan sepaham karena kekuatan yang solid dan kompak akan menjadi kekuatan yang baik dan kekuatan besar untuk menyampaikan ke pemerintah dan DPR.

Masalah pupuk adalah wewenang pemerintah pusat tapi sumber data dari bawah. SAHABAT TANI harus bisa dengan kelompok tani karena sumber RDKK didapatkan dari dari kelompok tani untuk menentukan kebijakan berapa pupuk yang akan diturunkan pada petani. Tak ada usaha yang sia-sia selama manusia berusaha ingin merubah nasibnya pasti ALLOH memberikan jalannya.

H. Karimullah Dahruaji, SP menambahkan bahwa yang menjadi masalah sekarang adalah beberapa jatah pupuk pertanian dibawah oleh pelaku lain digunakan oleh petani hutan yang didalamnya menanam tumpangsari seperti jagung. Seharusnya petani hutan mengajukan sendiri kebutuhan pupuknya sehingga jatah untuk petani tidak terganggu.

Baca Juga  Koordinasi Team Penilaian Sekolah Adiwiyata Menuju Sekolah Berbudaya Peduli Lingkungan Semakin Keren

Masalah lainnya adalah quota pupuk untuk Jatim sekarang menurun. Pada tahun 2020 jatahnya 2,4 juta ton sedangkan tahun 2023 turun menjadi 1,8 juta ton. Sementara kebutuhan petani meningkat, salah satu penyebabnya adalah alih fungsi hutan.

Upaya yang harus dilakukan adalah :
– penguatan kelembagaan kelompok tani. Anggotanya harus jelas, luas areal dan pendistribusiannya juga harus jelas dan benar.
– pupuk non subsidi cukup namun mahal. Ini perlu dikombinasi antara pupuk subsidi dan non subsidi.
– penggunaan pupuk organik perlu digalakkan dan ditingkatkan. Pungkas Karimullah.

Sementara itu ketua SAHABAT TANI, Badar menyampaikan selaku ketua Gapoktan Sumberdanti, ketua Asosiasi Pupuk kecamatan Sukowono melakukan terobosan dengan cara melakukan demplot uji coba pupuk lain seperti pupuk cair, pupuk PPC sehingga ketergantungan pada pupuk subsidi berkurang. Alhamdulillah usaha ini berhasil diuji coba dan dilaksanakan oleh petani di Panduman Jelbuk dan petani Sumberjambe. Yang paling utama adalah melakukan pendampingan terhadap petani. Pungkas Badar

Baca Juga  DAM Klanceng Arjasa Rusak, Uang Rakyat Jangan Hanya Untuk Euforia Pencitraan Sedangkan Kebutuhan Vital Petani Dilupakan

Kepala Biro Jember : Lukman Hakim

Silahkan Login