Petani Jangan Menuntut Perbaikan Kalau Petaninya Tidak Memberi Data Yang Benar Tentang Perubahan Daftar RDKK, Kata Dr.Djoko Susanto, SH.MH

Sinopsis.co.id, JEMBER – 7 Januari 2025.
Wakil Bupati Jember terpilih 2025 – 2030 Dr.Djoko Susanto, SH.MH tanam simbolik singkong saat temu tani dalam rangka mewujudkan swasembada pangan berbasis kearifan lokal menuju Indonesia emas didampingi oleh Drs.Tri Wahyudi Saleh,MM Direktur pemasaran pupuk Indonesia, Dr.Drs.Jekvy Hendra,MSI Direktur pupuk dan pestisida dirjen PSP Kementan RI, Prof. Ir. Achmad Subagio, MAgr., PhD. Ketua Dewan Pakar APPI dan Jumantoro ketua umum Asosiasi Petani Pangan Indonesia (APPI), perwakilan petani dan pengecer kios resmi pupuk subsidi, distributor wilayah Kabupaten Jember di perumahan setinggil jalan dr. Soebandi kecamatan Patrang pada hari ini Senin,6/01/2025.

Dalam sarasehan yang bertemakan Temu Tani Dalam Rangka Mewujudkan Swasembada Pangan Berbasis Kearifan Lokal Menuju Indonesia Emas, yang di gagas oleh oleh APPI Nasional. Ketua Dewan Pakar APPI Nasional Prof Ir. Achmad Subagyo, MAgr. PhD mengungkapkan bahwa hampir separuh penduduk Jember adalah petani dan ironisnya ekonomi petani Jember masih bawah rata-rata penduduk Jember pada umumnya. Di harapkan dengan adanya berbagai kemudahan yang diberikan oleh pemerintah kepada warga tani khususnya akses dan perolehan pupuk bersubsidi di tahun 2025 ini petani Jember dan Indonesia mendapatkan keuntungan serta kesejahteraan, ungkapnya.

Baca Juga  Bupati Jember Hendi Siswanto Beri Motivasi Petugas dan Relawan Pendonor di Masjid Sururul Kholidin Kec.Mayang

Direktur pupuk dan pestisida Ditjen PSP Kementan RI Dr. Drs Jekvy Hendra Msi mengungkapkan petani saat ini jangan pernah percaya dengan info hoax terutama soal pupuk. Dan pupuk bersubsidi sudah bisa di akses dan di dapatkan para petani di Indonesia sejak mulai awal 1 Januari 2025 ini. Artinya bahwa pemerintahan yang baru ini memiliki komitmen besar untuk memajukan pertanian sebagai tulang punggung pangan nasional.

Di tahun 2024 lalu pemerintah menaikkan quota pupuk nasional 100% sebesar 9,5 juta ton dari quota semula 4,7 juta ton yang artinya adanya kenaikan dua kali lipat stock dari pada sebelumnya. Berdasar data ada 2 juta ton 2024 tidak terserap petani mulai dari Sabang sampai Merauke dengan berbagai persoalannya. Oleh karenanya di tahun 2025 perolehan pupuk subsidi untuk petani akan dipermudah dengan birokrasi yang lebih ringkas dan mudah yaitu bisa menggunakan KTP bagi petani yang sudah terdaftar di poktan. Bangunlah bangsa ini dengan rasa kepercayaan, jelas Jekvy.

Sementara itu Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Drs.Tri Wahyudi Saleh MM direktur pemasaran pupuk Indonesia yang juga mantan kabulog Jember 2010 – 2012 menyampaikan bahwa Bulog Jember tahun 2011 pernah menyerap gabah petani terbesar seluruh Indonesia dengan adanya kebijakan Gubernur Soekarwo yang melarang beras impor ada di Jawa Timur padahal waktu itu ada beras 1 juta ton digudang bulog. Hari itu saya harus menyalurkan beras raskin, atas seijin Jakarta kami membeli gabah 50 – 100 rupiah diatas HPP dan dapat 30.000 ton untuk menyelamatkan Jember dan Jawa Timur supaya beras raskin tersalur tidak menggunakan beras impor. Semoga Bupati Fawait dan Pak Djoko bisa mengulang kembali sejarah di Jember ini.

Baca Juga  411679081721360413

Untuk ketahanan pangan nasional di Wuluhan hasil padi dari 6 – 7 ton per hektare sekarang bisa 9 – 10 ton per hektar karena irigasinya bagus, tersiernya bagus, petaninya manut pada regulasi yang kita buat dan kita kawal. Kami berharap stok pupuk yang ada segera terserap oleh petani dalam rangka pencapaian target swasembada pangan. Oleh karenanya petani di minta untuk selalu berkoordinasi dengan pihak terkait dalam hal kebenaran pupuk bersubsidi. Pemerintah saat ini telah memberikan berbagai segala akses kemudahan untuk para petani yang diharapkan petani Jember khususnya akan lebih sejahterah, ungkap Tri Wahyudi.

Dr. Djoko Susanto,SH.MH ketua dewan pembina APPI yang juga wakil bupati Jember terpilih 2025 -2030 menyampaikan menjadi pejabat haruslah tanggap, responsip sekaligus solutif. Tugas pejabat memfasilitasi terwujudnya hak rakyat sehingga melihat regulasi itu tidak sebagai portal atau sebagai penghambat terwujudnya hak rakyat. Ada problem dicarikan solusi dan regulasinya diperbaiki. Kedepannya Jember bisa mencontoh pejabat seperti Dr.Tri Wahyudi dan Dr.Jekvy Hendra yang melakukan lompatan-lompatan pelayanan dan perubahan mandset dalam rangka melayani masyarakat. Kita ajak insan petani mari sambut kebijakan pemerintah dengan bekerja lebih semangat dalam rangka swasemba pangan,ungkap Djoko Susanto.

Baca Juga  PCNU Kab. Pesisir Barat Masa Khidmat 2024 - 2029 Gelar Rapat Perdana

Lebih lanjut Dr.Djoko Susanto,SH.MH menyampaikan bahwa problem permasalahan pupuk yang dihadapi petani adalah masalah data yang kurang benar. Kepala dinas pertanian ya tidak bisa disalahkan kalau tidak ada masukan dari kelompok tani. Ada perubahan data bagaimana kepala dinas bisa update kalau tidak ada masukan poktan. Kepala dinas juga tidak bisa bekerja kalau gak ada anggarannya. Jadi kebijakan Bupati – wakil bupati lah yang harus imbang, tidak ada sebuah kebaikan itu yang cuma-cuma. Semua membutuhkan biaya, “Jer Basuki Mawa Bea”. Kerjasama ini yang paling penting, jangan sampai petani menuntut tapi petaninya tidak pernah kasih data yang benar tentang perubahan daftar RDKK. Semoga kedepan petani makmur Jember maju, pungkas Djoko Susanto.

Kabiro Jember : Lukman Hakim

Silahkan Login