Sinopsis.co.id, JEMBER – 22 Juli 2025.
Rapat konsolidasi jajaran pengurus DPD dan DPC Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) se-Jawa Timur versi Jenderal (Purn) TNI Moeldoko yang digelar di Masjid Merah, Tamandayu, Pandaan, Pasuruan, Jumat (18/7/2025), mendapat respons positif dari mantan ketua bidang OKK DPD HKTI Jatim, Jumantoro.
Dalam pernyataannya, Jumantoro menyambut baik pelaksanaan rapat tersebut dan memberikan apresiasi kepada wakil ketua I DPD HKTI Jatim, H. Azhari, SH, MH, selaku penggagas. Hal ini menunjukkan kepedulian terhadap masa depan organisasi. Langkah itu dinilai sebagai bagian dari upaya membangun soliditas internal di tengah kondisi kepengurusan yang masih terbagi dua di Jawa Timur.
Meski tidak hadir dalam rapat tersebut, Jumantoro memberikan tanggapan resmi terhadap hasil-hasil pertemuan yang beredar. Menurutnya, ke depan perlu segera dibuka ruang dialog antara dua kepengurusan HKTI Jatim, baik yang berada di bawah struktur Moeldoko maupun yang berafiliasi dengan Fadli Zon.
“Momentum seperti ini seharusnya dijadikan pijakan awal untuk duduk bersama, menyamakan persepsi, dan merancang format kelembagaan bersama di tingkat provinsi,” ungkap Jumantoro.
Jumantoro berharap agar HKTI Jawa Timur tidak lagi menjadi medan persaingan internal, melainkan menjadi contoh rekonsiliasi yang elegan bagi daerah lain.Kepentingan petani jauh lebih besar daripada kepentingan politik organisasi. Munas HKTI di Jakarta telah menetapkan Sudaryono sebagai Ketua Umum. Penetapan itu diharapkan menjadi fondasi hukum dan moral untuk menyatukan struktur organisasi di daerah-daerah, termasuk di Jawa Timur.
Keberadaan dua kubu di satu provinsi menurutnya tidak akan produktif dalam jangka panjang. Selain menimbulkan kebingungan struktural, dualisme akan menghambat implementasi program-program pertanian yang melibatkan HKTI sebagai mitra pemerintah.
“Kalau pusat sudah satu, maka seharusnya daerah juga bersatu. Jangan sampai justru di Jawa Timur organisasi melemah karena konflik yang tidak perlu,” tambah Jumantoro.
Sebagai Ketua Umum APPI Nasional, Jumantoro menyatakan kesiapannya untuk membantu menjadi jembatan komunikasi antara dua kepengurusan yang saat ini masih berjalan sendiri-sendiri. Usulan tersebut diutarakan dalam semangat netralitas dan demi kepentingan petani.
Jumantoro menilai bahwa penyatuan kelembagaan tidak harus dimulai dengan debat posisi, tetapi cukup dengan saling mendengar dan berbagi kepedulian terhadap arah organisasi. Proses ini bisa dimulai dari pertemuan informal, lalu dilanjutkan dalam forum yang lebih resmi.
Dalam konteks ini, Jumantoro juga mengapresiasi H. Azhari yang dianggap telah membuka pintu awal menuju konsolidasi. “Apa yang dilakukan Azhari di Masjid Merah itu langkah bagus. Tinggal bagaimana langkah selanjutnya dilakukan secara inklusif”.
Kedepannya HKTI Jawa Timur diharapkan mampu kembali menjadi rumah bersama bagi seluruh petani dan pengurus, tanpa embel-embel kubu. Dengan rekonsiliasi yang tulus, organisasi akan lebih kuat menghadapi tantangan ketahanan pangan, subsidi pertanian, dan isu-isu strategis lainnya.
Kabiro Jember : Lukman Hakim