Menakar Kandidat Ketua DPD HKTI Jatim 2025 – 2030 : Antara Visi, Program Dan Komitmen Terhadap Petani

Sinopsis.co.id, JEMBER – 12 Juli 2025.
Menakar Kandidat Ketua DPD HKTI Jatim 2025 – 2030 : Antara Visi, Program Dan Komitmen Terhadap Petani. Media Sinopsis.co.id mewawancarai Jumantoro mantan ketua OKK HKTI propinsi Jawa Timur disela acara Silaturrahmi pengurus HKTI demisioner 31 kecamatan bersama ketua HKTI Demisioner di Warung Kembang Ajung, Sabtu 12/07/2025.

Menurut Jumantoro, pemilihan Ketua DPD HKTI Jawa Timur periode 2025–2030 menjadi momentum strategis untuk membawa organisasi ini menjadi kekuatan transformasional bagi kemajuan pertanian di provinsi ini. Sejalan dengan pandangan para sahabat senior HKTI, figur ketua yang ideal bukan hanya kuat secara finansial, tetapi juga harus memiliki visi-misi yang jelas dan mampu mengaktualisasikannya melalui program nyata yang berdampak langsung bagi petani.

Jawa Timur adalah provinsi dengan potensi agraria yang luar biasa. Berdasarkan data terbaru, sepanjang Januari hingga Juli 2025, luas panen padi mencapai 1.299.222 hektare. Angka ini naik sekitar 13,4 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan ini merupakan indikator bahwa sektor pertanian Jatim memiliki ruang tumbuh yang luas jika didukung oleh kebijakan dan program yang tepat sasaran.

Produksi padi dalam bentuk gabah kering panen (GKP) mencapai 8.784.027 ton atau naik 13,28 persen dibanding tahun sebelumnya. Jika dikonversi ke gabah kering giling (GKG), angkanya mencapai sekitar 7,3 juta ton. Sementara itu, produksi beras konsumsi selama Januari–Juli 2025 tercatat sebanyak 4,2 juta ton. Data ini menunjukkan bahwa Jawa Timur tetap konsisten sebagai salah satu lumbung pangan utama nasional,ungkap Jumantoro.

Baca Juga  Cloud Hosting and Management Software

Lebih lanjut Jumantoro menjelaskan pada tahun 2024, total produksi GKG mencapai 9,27 juta ton dengan luas panen sekitar 1,62 juta hektare. Produksi beras konsumsi tercatat sebesar 5,35 juta ton. Meskipun terjadi penurunan produksi dibanding tahun 2023, proyeksi tahun 2025 menunjukkan arah yang sangat positif, yakni target produksi padi sebesar 12,78 juta ton GKG dan produksi beras mencapai lebih dari 8 juta ton.

Selain padi, komoditas jagung juga menunjukkan pertumbuhan pesat. Pada triwulan pertama 2025, produksi jagung di Jatim melonjak dari 1,54 juta ton menjadi 2,59 juta ton atau naik sekitar 69 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Luas tanam jagung juga mencapai lebih dari 10.000 hektare, menunjukkan adanya diversifikasi komoditas pangan yang semakin strategis.

Melihat angka-angka ini, Ketua DPD HKTI Jatim ke depan harus mampu membaca arah pembangunan pertanian yang lebih luas. Tidak hanya mempertahankan capaian produksi, tapi juga memperkuat daya saing petani melalui akses pasar, teknologi, irigasi modern, dan penguatan kelembagaan tani di tingkat desa. Program-program seperti tanam serentak, optimalisasi lahan tidur, dan perlindungan harga hasil panen harus menjadi bagian dari strategi organisasi.

Baca Juga  Giat Berbagi Takjil, Bukber dan Sholat Magrib Berjamaah Perdana UPTD Satdik SDN Dawuhan Mangli 01 Sukowono

HKTI juga harus aktif membangun komunikasi dan sinergi dengan pemerintah daerah, mulai dari Gubernur, Bupati/Wali Kota, hingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, serta instansi penunjang lainnya. Ketua DPD HKTI yang akan datang mesti mampu membawa suara petani ke dalam ruang-ruang kebijakan publik dan memperjuangkan keberpihakan nyata terhadap petani kecil.

Kandidat Ketua ideal juga harus memahami kondisi struktural pertanian Jatim yang tidak lepas dari tantangan seperti perubahan iklim, ketersediaan pupuk, fluktuasi harga gabah, hingga regenerasi petani muda. Oleh karena itu, perlu adanya keberanian dalam membuat gebrakan program jangka panjang berbasis data dan partisipasi aktif dari komunitas petani lokal.

Penting pula untuk menciptakan sistem pelatihan dan edukasi yang berkelanjutan agar petani tidak hanya mampu meningkatkan produktivitas, tetapi juga nilai tambah dari hasil pertanian. Misalnya, pengolahan hasil panen, penggunaan teknologi pertanian digital, serta kemitraan agribisnis yang sehat dan berkelanjutan.

Selain program kerja, Ketua HKTI Jatim juga harus menjadi simbol moral perjuangan petani. Sosok yang hadir dalam suka dan duka petani, memahami denyut nadi kehidupan desa, dan bersedia menjadi jembatan antara birokrasi dan para petani. Ini adalah bentuk tanggung jawab etis sekaligus strategi membangun kepercayaan publik terhadap organisasi.

Baca Juga  Camat Sukorambi Himbau Warga NU Sukorambi Partisipasi Aktif Pada Rehab Pembangunan Kantor MWC NU Kecamatan Sukorambi

Dengan potensi produksi yang tinggi dan tantangan pertanian yang kompleks, DPD HKTI Jatim membutuhkan figur ketua yang bukan hanya kuat dari sisi organisasi, tetapi juga matang secara visi, integritas, dan keberpihakan. Kandidat yang mampu menghadirkan program konkret, berpijak pada data, dan menjalin kemitraan dengan semua pemangku kepentingan akan menjadi pemimpin yang relevan untuk masa depan pertanian Jatim.

Ke depan, HKTI Jatim bukan hanya akan menjadi organisasi profesi, tetapi juga mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani. Menakar calon ketua bukan sekadar menilai kapasitas personal, melainkan juga membaca komitmen dan kecakapan dalam menghadapi dinamika pertanian di Jawa Timur secara menyeluruh. HKTI bukan sekedar nama dan papan nama tapi mampu menjadi jembatan bagi peningkatan kesejahteraan petani Jawa Timur khususnya dan mewujudkan swasembada pangan berbasis kearifan lokal menuju Indonesia Emas, pungkas Jumantoro.

Jurnalis : Imron Hidayat
Kabiro Jember : Lukman Hakim

Silahkan Login