Sinopsis.co.id, JEMBER – 11 Februari 2025.
Akibat ambruknya dam Genduk yang ada dialiran sungai Dinoyo, masyarakat petani yang ada di desa Glagahwero, desa Gugut dan desa Rambigundam tidak bisa mengairi sawahnya seluas kurang lebih 100 hektar.
Dam Genduk yang rusak dialiran sungai Dinoyo tersebut pengelolaannya berada dibawah naungan dinas kekerjaan umum bina marga dan SDA propinsi Jawa Timur yang proses pembangunannya membutuhkan anggaran sekitar 6 = 7 Milyar. Kerusakan dam sudah dilaporkan ke propinsi dan sudah ditinjau langsung oleh dinas PU Binamarga dan SDA propinsi Jawa Timur.
Untuk mengatasi irigasi yang tidak bisa berfungsi akibat rusaknya dam genduk tersebut masyarakat bersama 3 pemerintahan desa yaitu desa Gugut, desa Rambigundam Rambipuji dan desa Glagahwero Panti, bermusyawarah dengan kecamatan, dinas pencairan dan dinas pertanian menghasilkan kesepakatan untuk membendung atau mensuplesi sungai kecil yaitu sungai Cangka’an yang masuk wilayah Desa Glagahwero Panti.
Camat Rambipuji Djoni Nurtjahjono,SH.MSi ditemui dikantor desa Gugut menyampaikan bahwa proses suplesi dilaksanakan berdasarkan kesepakatan pemdes tiga (3) desa bersama petani, dinas pengairan dan dinas pertanian, sedangkan pembiayaannya ditanggung bersama.
Lebih lanjut Djoni Nurtjahjono camat Rambipuji menyampaikan sebelum pelaksanaan bendungan pihak kecamatan sudah berkoordinasi dengan Inspektorat terkait dengan bagaimana bentuk kerjasamanya agar semua berjalan dengan baik tidak menyalahi aturan tetap menggunakan anggaran desa. Sedangkan untuk teknis tetap didampingi oleh dinas pengairan sebagai pengampu pengairan diwilayah dam genduk dan sawahnya, ungkap Djoni.
Djoni Nurtjahjono berharap suplesi sungai Cangka’an bisa menopang ketahanan pangan atau swasembada pangan yang sudah dicanangkan oleh presiden RI Prabowo Subianto karena nantinya hasil suplesi ini bisa mengairi sawah sekitar 85 hektar dan resiko gagal panen bisa dieliminir. Harapan berikutnya semoga dam Genduk dam besar sungai Dinoyo bisa segera dibangun oleh pemerintah propinsi Jawa Timur, pungkas Djoni.
Sementara itu kades Gugut Rambipuji Yanto Toli Toli menyampaikan bahwa pembangunan bendungan atau suplesi yang ada di sungai Cangka’an desq Glagahwero anggaran pembiayaan sebesar 30 juta dibebankan kepada masing-masing desa sebesar 10 juta yang diambilkan dari anggaran desa yaitu desa Gugut, desa Rambigundam dan desa Glagahwero. Bendungan ini melewati desa Glagahwero, desa Gugut dan mengalir akhirnya ke desa Rambigundam. Nantinya hasil proses suplesi atau bendungan yang ada di sungai Cangka’an dimanfaatkan untuk mengairi sawah ditiga desa antara lain desa Glagahwero seluas 3 – 5 hektar, Gugut 30 hektar, desa Rambigundam 50 hektar.
Kades Gugut Yanto Toli Toli berharap kepada pemda Jember nantinya ada perhatian khusus sehingga nantinya bisa dibangun tidak sekedar bendungan tetapi dibangun dari anggaran APBD. Harapannya bendungan ini bisa bermanfaat jangka panjang untuk masyarakat desa Gugut dan sekitarnya, pungkas Yanto kades Gugut.
Kabiro Jember : Lukman Hakim