LampungBarat-Luka, semua pernah merasakan luka. Tanaman yang dilukai oleh adanya penyakit dan serangan hama. Hewan yang dilukai oleh penyakit, predator, dan perangai manusia.
Sedangkan manusia yang terkadang mereka dilukai oleh manusia lainnya namun, ia lupa bahwa ia kadang menjadi penyebab luka manusia lain,(14/03).
Namun, yang menarik dari semuanya adalah luka kadang tercipta dari diri sendiri.
“Diri yang menanamkan rasa bersalah, diri yang mencemooh orang lain, diri yang fakir akan nikmat dan syukur, diri yang tak paham akan keadaan orang lain, diri yang tidak berempati, diri yang merasa paling buruk, diri yang merasa paling tersakiti, dan masih banyak hal lagi mengenai diri”.
Setelah disadari, luka bukan hanya tentang fisik namun juga masalah batin dan perasaan seseorang. Bagaimana cara menyembuhkannya? Entahlah, namun yang pasti ketika syukur diperbanyak, introspeksi diri dirutinkan, mencoba melakukan “deep talk” untuk lebih meluaskan isi hati, dan mungkin belajar untuk menerima keadaan.
Salah satu cara yang mungkin sepele namun sulit dilakukan adalah berterimakasih pada diri sendiri. Cobalah untuk menerima dirimu, cobalah untuk mengucap rasa terimakasih pada dirimu, dan cobalah untuk memaafkan dirimu. Sesekali ajaklah dirimu berbincang mesra agar tidak hanya luka dan kesedihan yang tersarang.
Dan setiap kamu merasa sedang sedih, lemah, terluka, dan berputus asa coba dengar dan baca ayat ini semoga bisa menjadi obat mujarab :
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d:28)
(Galuh/Sam).
