Tulang Bawang Barat (SMSI) – Dampak dari mosi tidak percaya yang terjadi Beberapa waktu lalu terhadap Ponco Nugroho dari Fraksi PDI-P selaku Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) nampaknya terus bergulir. Kamis, 02-September-2022.
Hal tersebut terlihat saat DPRD Kabupaten Tubaba melaksanakan Rapat Paripurna dalam rangka pembahasan 7 Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) dan pembicaraan tingkat I atas Raperda Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Tahun Anggaran 2022.
Selaku Ketua DPRD Ponco Nugroho seharusnya memimpin Rapat Paripurna tersebut, namun pada saat pelaksanaan Paripurna yang digelar pada Kamis, 01-September-2022 itu malah tetap seperti pada Paripurna sebelumnya yakni dipimpin oleh Busroni selaku Wakil Ketua I DPRD Tubaba sementara dirinya hadir dikesempatan itu.
Menyikapi kejadian tersebut, Ketua Federasi Adat Megou Pak (Marga Empat) Kabupaten Tubaba meminta agar persoalan itu segera diselesaikan.
“Harapan saya kepada Kawan-kawan DPRD baik ketua Fraksi, Ketua Komisi maupun ketua DPRD agar dapat segera menyelesaikan permasalahan ini, sebab jangan sampai Gara-gara permasalahan tersebut Masyarakat yang jadi korban, karena adanya Beberapa pembahasan yang tertunda akibat kejadian tersebut,”Ucap Herman Arta saat dijumpai dikediamannya pada Jum’at, 02-September-2022 sekira Pukul 13-30 WIB.
Seperti yang terjadi kemarin, Lanjut Herman Arta, itu cukup memprihatinkan, dimana pada kesempatan tersebut Ketua DPRD hadir dalam paripurna, namun seolah-olah tidak difungsikan sebagaimana mestinya, malah orang lain yang memimpin.
“Bahkan, isu yang beredar Kawan-kawan DPRD yang lain tidak mau menghadiri Paripurna kalau Ponco Nugroho yang memimpin, ini sangat mengkhawatirkan berimbas pada kestabilan dalam setiap pembahasan disetiap sidang Paripurna, namun kita menyadari, semua ini akibat adanya mosi tidak percaya yang terjadi Beberapa waktu yang lalu oleh Kawan-kawan kita di DPRD,”Ujarnya.
Lebih lanjut dirinya menuturkan, kejadian mosi tidak percaya kepada Ketua DPRD tersebut sudah pasti didasari oleh Beberapa hal dan alasan sehingga Kawan-kawan di DPRD melakukan hal itu.
“Ibarat pepatah, tidak akan ada asap kalau tidak ada api, jadi sudah pasti mosi tidak percaya yang terjadi kepada ketua DPRD Kabupaten Tubaba sudah melalui pertimbangan yang sangat matang, jadi semoga segera dicarikan solusi yang terbaik, apalagi dari Partai yang bersangkutan saya rasa banyak yang sudah cukup layak,”Tuturnya.
Mewakil Warga Kabupaten Tubaba Herman Arta merasa sangat miris mendengar apa yang terjadi tersebut, mengingat mosi tidak percaya kepada Ponco Nugroho selaku ketua DPRD Tubaba itu sudah berjalan cukup lama namun belum ada penyelesaian.
“Saya harap Ponco Nugroho juga harus legowo menerima kenyataan tersebut, kalau memang Kawan-kawan di DPRD sudah tidak berkenan lagi menjadikannya sebagai ketua, maka lebih baik mundur saja dari posisi itu, agar semuanya bisa berjalan sebagaimana mestinya dan walaupun bukan menjadi ketua dia tetap menjadi salah satu bagian dari Wakil Rakyat/Masyarakat Tubaba.”Pungkasnya. (*)