BandarLampung-Devi Siswandani Kelahiran Grobogan pada tanggal 20 Agustus 1998 siap maju dan mencalonkan diri sebagai Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI tahun 2024 mendatang.
Devi Siswandani, menempuh pendidikan di SD Negeri 1 Sidomulyo, SMP N 1 Satu Atap Pagardewa, dan SMA N 1 Pagardewa. Kemudian melanjutkan studi sarjana di Universitas Negeri Semarang dengan mengambil Jurusan Pendidikan Sosiologi dan Antropologi dengan beasiswa bidikmisi,
“Lika-liku perjuangan menempuh pendidikan saya rasakan, namun hal tersebut tidak menyurutkan langkah saya untuk terus belajar dan belajar. Pada akhirnya, tanggal 17 November 2020 saya wisuda dan mendapatkan gelar sarjana dengan predikat cumlaude” kepada awak media (19/02/23).
Saya berasal dari pelosok Desa yang bernama Sidomulyo, salah satu Desa yang berada di Kabupaten Lampung Barat tempat di mana saya tumbuh dan dibesarkan.
“Saya merupakan Anak dari Bapak Samuli dan Ibu Hartini, Seorang Petani Kopi di lampung barat. Saya bangga menjadi anak petani. Atas izin dan restu orang tua, kemudian saya berani mencalonkan diri sebagai Bacaleg DPD RI” tuturnya.
Lanjut Devi, Segala jalan kemudahan tidak luput dari doa Bapak Ibu dan orang-orang sekitar yang selalu mendukung setiap langkah kehidupan saya. Pada tahun 2020 saya memulai karir di lembaga konsultan politik INTRAPOLNAS.
“Di tahun yang sama saya ikut serta melakukan pendampingan terhadap calon-calon kepala daerah di Provinsi Jawa Tengah pada pilkada 2020. Pada awal 2022”
“Saya mendapat kesempatan melanjutkan karir politik di senayan sebagai staf khusus DPD RI sampai sekarang”.ucapnya
Alhamdulillah ada 3113 dukungan dari 12 Kabupaten di provinsi lampung telah kami kumpulkan sebagai syarat pencalonan DPD RI.
“Semoga dukungan ini bisa saya lanjutkan menjadi sebuah pengabdian sebagai Anggota DPD RI nantinya” Sambungnya .
Majunya anak petani akan menjadi wujud siapapun memiliki kesempatan yang sama untuk maju, termasuk saya anak seorang petani kopi. Dan saya bangga menjadi seorang anak petani kopi.
Ada sebuah quotes penutup dari saya, yang menjadi salah satu motivasi hidup saya yaitu “yang menjadi hak kita adalah sabar, kewajiban kita adalah berjuang, bermanfaat jauh lebih baik dari menjadi yang terbaik”.tutup Devi.
**