Sinopsis.co.id, JEMBER – 27 Februari 2023.
Ratusan masa dari berbagai elemen aksi, menggelar demo bertajuk “AROMA BUSUK NEPOTISME BUPATI JEMBER” di depan Pendopo Bupati Jember. Para aktivis lintas golongan membaur, yang dulunya pada pilkada 2020 berbeda pilihan menyatu menyuarakan nada sumbang atas kegagalan Hendy Siswanto, memimpin pemerintahan Jember selama dua tahun terutama semakin maraknya praktek KKN dipemerintahan Hendy Siswanto.
Rully Efendi yang dari awal bersebrangan politik dengan Hendy Siswanto pun menyatu dengan para demonstran yang dulunya pendukung utama Bupati Jember. Dalam orasinya Rully menyampaikan bahwa Hendy Siswanto menampakkan ambisi politiknya untuk mempertahankan kekuasaannya dengan memasukkan menantunya dan keponakannya masuk menjadi CALEG yang tersebar diberbagai partai politik. Masyarakat Jember harus tahu, bahwa Hendy gagal total merealisasikan 7 janji kerjanya selama kampanye. Hendy Siswanto terlalu disibukkan dengan urusan keluarganya yang dicampuradukkan urusan pemerintahan. Ungkap Rully.
Rully menambahkan bahwa Hendy Siswanto sebagai Bupati Jember rupanya juga tidak berpihak ke perusahaan daerah seperti PDAM Jember, produsen air mineral Hazora. Seharusnya bupati Jember mendorong RSD dr. Soebandi memesan air Hazora agar perusahaan daerah maju dan berkembang. Tetapi yang dilakukan Hendy Siswanto malah air mineral PT Seven Dream yang dikemas RSD dr. Soebandi, pungkas Rully Efendy.
Di tempat yang sama, Kustiono Musri, korlap demo juga menyampaikan berbagai keburukan Hendy memimpin Jember. “Sudah tidak layak lagi Hendy menjadi Bupati Jember. Terlalu nepotisme.
Kustiono Musri selaku koorlap aksi menyampaikan janji-janji disampaikan Hendy Siswanto pada saat pencalonan sebagai Bupati Jember dengan jargon “Wes Wayahe Mbenahi Jember” berhasil menjadi pemenang Pilkada 9 Desember 2020.
Setelah dilantik 26 Februari 2021 dan kini 2 tahun memimpin Jember, warga merasa janji manis yang dilontarkan Hendy saat kampanye tak kunjung direalisasikan bahkan Ironis sekali masyarakat mulai mengendus praktek KKN terutama NEPOTISME dilakukan Hendy Siswanto diantaranya menunjuk 2 orang keponakannya yang bukan ASN sebagai ajudan pribadinya. Ungkap Kustiono.
Kustiono Musri menambahkan bahwa ini sejarah pertama kali di Jember ajudan Bupati dari keluarganya yang bukan ASN padahal sejak pemerintahan ini berdiri, masyarakat bersaksi tidak ada satu pun ajudan non ASN yang berasal dari Keluarga Bupati, apalagi tanpa kejelasan kompetensinya. Persoalan pokok di Jember masih belum teratasi, mulai dari stunting yang masih tinggi, penggelapan pajak yang kerapkali dilakukan oknum perangkat desa seperti di Desa Wringin Agung dan Klatakan tidak ada jluntrungnya. Kinerja Hendy Siswanto selama menjabat belum menyentuh bahkan dianggap tidak mampu menekan angka stunting.
Pada saat kampanye, Hendy masang baliho data BPS yang menyatakan Jember termiskin se-Jatim. Kami jadi menaruh harapan Hendy Siswanto bisa mengentaskan kemiskinan. Tapi nyatanya, sampai sekarang Jember masih jadi termiskin kedua se-Jatim sebagaimana data dari BPS, tercatat sebanyak 257 ribu penduduk di Kabupaten Jember tergolong miskin. Pungkas Kustiono.
Ketua FKPAK Dwiagus Budianto yang juga Pembina Persatuan Buruh Muda Bersatu (PBMB), menyampaikan puluhan buruh pabrik tripleks PT Muroco di Arjasa menjerit lantaran berbulan-bulan tak digaji, THR juga tak diberikan, hingga uang pesangon juga tak pernah terima. Para buruh berkali-kali mengadu ke Disnaker Jember, sayangnya tidak membuahkan hasil. MANA DISNAKER, MANA BAKESBANGPOL, teriak lantang Dwi Agus Budianto, kami datang menagih janji Bupati Hendy. Ini sudah 2 tahun mimpin Jember, tapi gak ada prestasinya yang bisa dibanggakan, ujarnya.
Aksi demo 272 ditutup dengan aksi bakar banner dan apa saja yang bisa dibakar karena hingga aksi demo selesai, Bupati Jember Hendy Siswanto, maupun pejabat tidak ada yang berani menemui demontran padahal ada di Pendopo Bupati Jember.
Kepala Biro Jember : Lukman Hakim