Applied Workshop dan Diklat hybrid “Implementasi Deep Learning dan Transformasi Pembelajaran Era Baru”

Sinopsis.co.id, JEMBER – 8 Juli 2025.
Dalam rangka menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran (Mindful), bermakna (Meaningful) dan menggembirakan (Joyful) serta transformasi pembelajaran menuju pendidikan bermutu untuk semua. PGRI Kabupaten Jember mengadakan Applied Workshop dan Diklat hybrid “Implementasi Deep Learning dan Transformasi Pembelajaran Era Baru” yang berlangsung di aula Dispendik Jember, Selasa 08/07/2025.

Giat Deep Learning ini dibuka langsung oleh sekretaris dinas pendidikan kabupaten Jember, Nurul Hafid Yasin,S.STP.MSi, wakil ketua PGRI Propinsi Jawa Timur bpk Siswaji, ketua PGRI Jember beserta jajaran pengurusnya, kepala sekolah dan guru sejumlah 375 peserta. Adapun pemateri utamanya yaitu DR. HB.Suparlan,MPd praktisi pendidikan mantan BBGP Jawa Timur dari Taman Media Humaniora.

Dengan terbitnya SK AHU 0000332.AH.01.08 tahun 2024 tertanggal 8 Maret 2024 SK AHU maka sudah tidak ada lagi dualisme PB PGRI tetapi PGRI satu dibawah kepemimpinan Prof.Dr.Unifah Rosyidi,MPd., ungkap Drs.Siswaji,MPd

Drs. Siswaji,MPd wakil ketua PGRI Propinsi Jatim dalam sambutannya menyampaikan bahwa dengan adanya Kongres XXIII PGRI tgl 3 Maret 2024 di Jakarta dibuka resmi oleh Presiden RI Joko Widodo dihadiri beberapa menteri serta Kapolri dan dengan terbitnya SK AHU 0000332.AH.01.08 tahun 2024 tertanggal 8 Maret 2024 SK AHU yang terbebas dari gugatan hukum manapun baik pengadilan Negeri maupun PTUN maka sudah tidak ada lagi dualisme PB PGRI tetapi PGRI satu dibawah kepemimpinan Prof.Dr.Unifah Rosyidi,MPd.

Baca Juga  ACUWWER......Wakil Bupati Jember Membuka Rapat Koordinasi Pelayanan Konstrasepsi DP3AKB Dengan Faskes se Kabupaten Jember

Sementara itu Sekdispendik Nurul Hafid Yasin,S.STP.MSi saat membuka acara Deep Learning menyampaikan permohonan maaf kepala dinas tidak bisa hadir karena mendampingi Bupati di Jakarta sampai hari Rabu 9 Juli 2025 dan mewakilkan pada saya yang mendapatkan amanat selaku Sekdispendik sejak 1 Maret 2025 selain sebagai Camat Definitif di Mayang.

Deep learning atau pembelajaran mendalam yang nantinya akan dilaksanakan dalam rangka pengembangan pendidikan di Indonesia, ungkap Plt. Sekdispendik Nurul Hafid Yasin,S.STP.MSi

Sekdispendik Nurul Hafid Yasin berterimakasih pada guru karena saya bisa berdiri dihadapan para guru karena dididik oleh guru yang dengan tulus ikhlas mendidik dan mencerdaskan generasi bangsa.

Kami memberikan apresiasi adanya workshop Deep Learning pada hari ini karena ini kebijakan kementrian pendidikan dasar dan menengah yang mana deep learning atau pembelajaran mendalam yang nantinya akan dilaksanakan dalam rangka pengembangan pendidikan di Indonesia, ungkap Nurul Hafid.

Baca Juga  PRAMUKA SMPN 7 Jember Gelar Bagi Takjil dan Bukber Puasa Ramadhan
Pendekatan pembelajaran deep learning dalam rangka menciptakan anak yang sehat dalam olah rasa, olah hati, olah pikir dan olah raga, sehat dalam estetika, etika, logika, dan genestetika, terang HB Suparlan.

Sementara itu DR.HB Suparlan,MPd praktisi pendidikan mantan BBGP Jatim dari Taman Media Humaniora sebagai pemateri Implementasi Deep Learning menyampaikan Deep Learning merupakan pembelajaran mendalam yang diterapkan masa kini, bukan kurikulum tetapi pendekatan pembelajaran yang mendalam.

Prinsip Deep Learning ini adalah pembelajaran yang berkesadaran, bermakna dalam kehidupan, menggembirakan dalam prosesnya. Guru dituntut untuk berkreasi, berinovasi untuk melaksanakan pendekatan pembelajaran deep learning dalam rangka menciptakan anak yang sehat dalam olah rasa, olah hati, olah pikir dan olah raga, sehat dalam estetika, etika, logika, dan genestetika, terang HB Suparlan.

Baca Juga  Peratin Pekon Way Nukak, Bagikan BLT-DD Serta Obat Pertanian

Lebih lanjut DR.HB.Suparlan menjelaskan dengan pengalaman belajar yang memahami, mengimplementasikan, dan merefleksi, diharapkan anak-anak akan bisa mencapai indikator profil lulusan seperti yang dikehendaki oleh pemerintah atau departemen pendidikan saat ini. Jadi Deep Learning ini bukan kurikulum tetapi pendekatan pembelajaran yang penting diterapkan dalam kurikulum saat ini, Pungkas HB Suparlan.

Ketua PGRI Kabupaten Jember, Purwono,SPd menyampaikan sebagai organisasi profesi, PGRI dituntut untuk mengembangkan profesionalisme guru diantaranya melaksanakan program pemerintah deep learning

Sebagai penyelenggara Workshop Deep Learning, Ketua PGRI Kabupaten Jember, Purwono,SPd menyampaikan sebagai organisasi profesi, PGRI dituntut untuk mengembangkan profesionalisme guru diantaranya melaksanakan program pemerintah deep learning dengan workshop mengundang narasumber yang berkompeten sehingga teman-teman guru terlayani, memahami kaitan dengan strategi model pembelajaran deep learning membekali guru ditahun ajaran 2025/2026 sehingga paham, ungkap Purwono.

Kegiatan workshop “Deep Learning” ini tidak ada kaitannya dengan politik, permasalahan PGRI sudah selesai sesuai dengan apa yang disampaikan wakil ketua PGRI Propinsi Jawa Timur, Drs.Siswaji,MPd. Ini murni kegiatan pengembangan kompetensi dengan biaya murah sebesar 55.000 rupiah sudah dapat voucher, konsumsi, narasumber, fasilitas materi. Tujuan PGRI hanya melayani kebutuhan guru terkait “Deep Learning”, selain luring juga daring zoom meeting bersama narasumber DR.Rochmawati,MPd dosen pembelajaran Universitas Negeri Malang, ada konsultasi sehingga guru betul-betul paham apa itu deep learning,pungkas Purwono.

Kabiro Jember : Lukman Hakim

Silahkan Login