AGUS ISTIQLAL, BUPATI PESISIR BARAT HADIRI PEMBERIAN REMISI DI RUTAN KLAS II B KRUI PESISIR BARAT LAMPUNG 

PESISIR BARAT-Sinopsis.co.id,  Bupati Pesisir Barat (Pesibar), Dr. Drs. Agus Istiqlal, S.H., M.H., menghadiri pemberian remisi umum dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-79, di Aula Rutan Klas II B Krui, Sabtu (17/8/2024).

Acara tersebut juga dihadiri Wakil Bupati, A. Zulqoini Syarif, S.H., Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Provinsi Lampung,

Kepala Rutan Klas II B Krui, Fajar Ferdinan, A. Md. IP., S. H., M.H., Pj. Sekda, Drs. Jon Edwar, M.Pd., Ketua Tim Penggerak-Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Pesibar, Septi Heri Agusnaeni, S.E., M.H., Ketua Darma Wanita Persatuan (DWP), L. Liastuti Jon Edwar, S.Pd., M.M., forkopimda Pesibar-Lambar, dan para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Dalam momen itu Bupati, Agus Istiqlal menyampaikan bahwa pihaknya bersyukur dalam peringatan hari kemerdekaan RI ke-79 tahun ini merupakan hak bagi segenap lapisan masyarakat. Tidak terkecuali terhadap para warga binaan.

“Oleh karena itu, pemerintah memberikan penghargaan berupa remisi bagi warga binaan dan pengurangan masa pidana bagi warga binaan yang telah menunjukkan kontribusi prestasi dan disiplin yang tinggi dalam mengikuti program binaan. Selain itu, juga  telah memenuhi syarat administrasi dan subtantif yang telah diatur dalam ketentuan undang-undang yang berlaku,” ujar Bupati, Agus Istiqlal.

Menurut Bupati, Agus Istiqlal pemberian remisi bukan sekadar untuk mengurangi masa hukuman semata. “Namun, merupakan langkah untuk memberikan kesempatan kepada para warga binaan agar dapat kembali berkontribusi bagi masyarakat setelah menjalani hukuman,” tandas Bupati, Agus Istiqlal.

Sementara dalam sambutan Menkumham yang disampaikan Pj. Sekda, Jon Edwar mengatakan bahwa slogan HUT RI ke-79 dengan tema besar “Nusantara Baru Indonesia Maju” memiliki makna tersendiri sesuai dengan kondisi terkini negara yang dipilih karena peringatan HUT RI kali ini bertepatan dengan tiga momen penting yakni menyongsong ibu kota baru, pergantian presiden, serta Menuju Indonesia Emas 2045. Ketiga momen itu merupakan masa transisi besar di Indonesia. Sehingga HUT ke-79 RI menjadi batu loncatan besar bagi Indonesia. “Dalam semangat kemerdekaan ini, pemerintah terus berupaya untuk bersikap profesional dalam bekerja membangun negara yang didasarkan berbagai sifat diantaranya pertama, sifat luwes yang dalam konteks visual bersifat adaptif yang berarti dapat mengikuti lingkungan sekitar. Hal ini mencerminkan pembangunan Indonesia yang beradaptasi dengan alam dan mempertahankan sumber daya yang ada. Sifat luwes ini menyiratkan rasa ramah dan dekat dengan masyarakat,” kata Pj. Sekda, Jon Edwar.

Baca Juga  Karyawan dan Pimpinan Perumda Perkebunan Kahyangan Kompak Ikut Aksi Kemanusiaan Donor Darah

Lanjut Pj. Sekda, Jon Edwar, sifat kedua yakni sifat persatuan dan gotong royong yang digambarkan berkaitan, saling mengisi satu sama lain. Indonesia terdiri dari berbagai adat yang berbeda, namun hal tersebut tidak menyurutkan sifat persatuan, melainkan semakin mengisi kekosongan, saling melengkapi satu dengan yang lain untuk kemajuan bangsa. “Sifat ketiga adalah sifat kokoh dan seimbang. Walaupun bersifat adaptif, negara tetap memiliki pondasi yang kokoh dan pertahanan yang kuat. Diperlukan adanya keseimbangan antara segala bidang dalam kabinet untuk menjalankan visi dan misi Indonesia di masa depan,” lanjut Pj. Sekda, Jon Edwar.

Lebih jauh dikatakan Pj. Sekda, Jon Edwar, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) merupakan simbol harapan Indonesia untuk meningkatkan investasi dan ekspor untuk memenuhi misi Indonesia dalam menggerakkan ekonomi, menyimbolkan prinsip pembangunan negara yang berkelanjutan, prinsip pembangunan negara yang berlandaskan ekonomi hijau, bersinergi dengan alam dan selalu memperhatikan akar budaya dan identitas serta merepresentasikan tujuan indonesia untuk desentralisasi dan memeratakan pembangunan demi mencapai kesetaraan.

“Pembangunan/perpindahan IKN Nusantara merupakan sebuah lompatan besar untuk melakukan transformasi menuju Indonesia Maju. IKN Nusantara akan menunjukkan kebesaran bangsa Indonesia dan mencerminkan identitas nasional. Kita akan membangun IKN yang benar-benar menunjukkan kebesaran bangsa Indonesia, mencerminkan identitas nasional, menjamin keberlanjutan sosial, ekonomi dan lingkungan, mewujudkan kota hutan, smart city, kota modern, dan berkelanjutan, serta memiliki standar internasional. IKN Nusantara akan menjadi representasi bangsa yang unggul. Selain itu, IKN Nusantara juga merupakan bentuk respon komitmen Indonesia dalam penanggulangan perubahan iklim yang pembangunannya mendapat perhatian berbagai pihak sehingga muncul banyak aspirasi dan harapan tinggi terhadapnya. Hal tersebut menjadikan IKN sebagai pekerjaan besar bersama yang membutuhkan kontribusi, peranan, dan kerja sama semua pihak,” ungkap Pj. Sekda, Jon Edwar.

Baca Juga  Kepala Dusun Se Kecamatan Sukorambi dan Kepala Desa Bersama Camat Berkumpul, Ada Apa Ya???

Masih kata Pj. Sekda, Jon Edwar, hari ini merupakan momen yang sangat penting. Dimana Indonesia berhasil merdeka berkat jasa para pahlawan yang tidak gentar melawan penjajah dari bumi pertiwi tercinta. Oleh karena itu, patutlah rakyat Indonesia berterima kasih, mengenang, serta mendoakan para pahlawan kemerdekaan pada momen HUT RI ke-79 tahun ini. Rakyat Indonesia tidak boleh sedikitpun melupakan sejarah bangsa Indonesia dan jasa para pahlawan. “Ingat pesan Presiden Soekarno yaitu Jad Merah atau Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah,” tegas Pj. Sekda, Jon Edwar.

Peringatan hari kemerdekaan dapat dijadikan sebagai cermin atau refleksi tentang pengorbanan, keteladanan, dan keteguhan untuk menggapai harapan masa depan dengan terus bekerja dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan sejahtera sebagai cita-cita perjuangan bangsa. Seperti yang termuat dalam sila kelima pancasila, yang berbunyi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, juga sebagai momentum dalam rangka menumbuh kembangkan nilai-nilai persatuan, kepahlawanan, keperintisan, dan kesetiakawanan sosial. oleh karena itu, nilai kepahlawanan sejatinya tidak akan pernah usang atau lekang dimakan zaman karena pada setiap waktu dapat dimplementasikan dan direvitalisasi dari generasi ke generasi sepanjang masa sesuai perkembangan zaman. “Hari kemerdekaan selalu kita rayakan dengan berbagai kemeriahan. Hal tersebut menjadi wujud keberhasilan bangsa kita untuk dapat lepas dari belenggu jajahan negara lain. Namun, di sisi lain kita masih harus terus berjuang melawan kemiskinan, pengangguran, kebodohan, ketertinggalan ilmu dan teknologi, bahkan perang terhadap penyalahgunaan narkoba dan kerusakan akhlak moralitas yang merasuki setiap lini kehidupan. Kita harus berani mengakui bahwa masih banyak hal yang harus kita benahi untuk dapat menyebut diri kita sebagai bangsa yang merdeka. semangat tersebut menjadi satu tekad bagi kita untuk bersama-sama berjuang mengatasi permasalahan dan membangun bangsa ini mewujudkan cita-cita bangsa. Marilah momentum ini kita jadikan satu langkah baru untuk membangun keyakinan dan optimisme kita sebagai warga bangsa untuk dijadikan landasan revolusi karakter bagi bangsa Indonesia menjadi negara maju dan bermartabat,” ajak Pj. Sekda, Jon Edwar

Baca Juga  Sejuta Inspirasi Kewirausahaan Untuk Pengembangan Ekonomi Sebagai Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Raudotul Ulum Suren Ledokombo

Bertepatan dengan peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI, pemerintah memberikan remisi umum dan pengurangan masa pidana umum sebanyak 176.984 orang, terdiri dari 175.728 orang narapidana dengan rincian yakni Remisi Umum I (pengurangan sebagian) sebanyak 172.678 orang, Remisi Umum II sebanyak 3.050 orang, dimana setelah mendapatkan remisi ini dinyatakan langsung bebas. “Dan 1.256 orang anak binaan dengan rincian yakni pengurangan masa pidana I sebanyak 1.215 orang, serta pengurangan masa pidana II sebanyak 41 orang, di mana setelah mendapatkan pengurangan masa pidana ini dinyatakan langsung bebas,” papar Pj. Sekda, Jon Edwar.

“Saya ucapkan selamat atas remisi dan pengurangan masa pidana tahun ini bagi seluruh warga binaan di Lapas, Rutan, LPKA seluruh Indonesia. Pesannya, tunjukkan sikap dan perilaku yang lebih baik lagi dalam mengikuti seluruh tahapan, proses, kegiatan program pembinaan di masa yang akan datang. Khususnya bagi warga binaan yang mendapatkan remisi dan pengurangan masa pidana sekaligus memperoleh kebebasan untuk kembali ke tengah masyarakat, keluarga dan sanak saudara, selamat merajut tali persaudaraan ditengah keluarga dan selamat menjalin kebersamaan dengan lingkungan masyarakat. Jadilah insan dan pribadi yang baik, hiduplah dalam tata nilai kemasyarakatan yang baik, taat hukum, mulailah berkontribusi secara aktif dalam pembangunan untuk melanjutkan perjuangan hidup, kehidupan dan penghidupan sebagai warga negara, anak bangsa dan anggota masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya,” pungkas Pj. Sekda, Jon Edwar.

Tercatat dari 179 warga binaan Rutan Klas II B Krui sebanyak 102 warga binaan menerima remisi umum, dua diantaranya mendapatkan remisi bebas yakni Ilham bin Asep Hidayat dan Sukmono bin Slamet,. ( Udho Rifki )

Silahkan Login