Sinopsis.co.id, JEMBER – 23 November 2023.
Penilaian calon sekolah Adiwiyata tahun 2023 berakhir di MIMA 35 Nurul Ulum Ambulu kemarin Rabu 22 November 2023. Penilaian ini merupakan ke 9 dari 9 sekolah MI/MTS dan SMP yang mengajukan sekolah Adiwiyata. Sungguh memprihatinkan tidak ada satupun lembaga SD dibawah naungan DISPENDIK yang mendaftar sebagai sekolah Adiwiyata tahun 2023.
Uul Rofiqoh,AMd pengelola pendidikan Penma Kemenag Jember menyampaikan bahwa sekolah Adiwiyata bukanlah lomba tetapi sebuah upaya bersama terus menerus,suka rela dan masif semua warga sekolah mulai komite sekolah, guru, murid dan tendik untuk sadar peduli lingkungan. Bila secara dini anak-anak diberikan kebiasaan peduli lingkungan maka membentuk generasi peduli lingkungan minimal diajari bagaimana mengelola sampah dengan 3R yaitu Reduce,Reuce dan Recycle. Semoga tahun depan sekolah KEMENAG semakin banyak yang ikut program Adiwiyata biar semakin banyak yang peduli lingkungan, ungkap Uul Rofiqoh.
Anang Ismanto Team penilai Adiwiyata dari unsur Kemenag menyampaikan hasil pemeriksaan dokumen 1 KTSP untuk visi misi dan tujuan sudah mencerminkan gerakan budaya peduli lingkungan sekolah (GBPLHS) namun untuk program pengembangan diri bisa dibuatkan tersendiri dalam extra kulikuler. Aspek penerapan kebersihan, sanitasi, drainage, pengolahan sampah, penanaman dan pemeliharaan tanaman, konservasi air dan energi sudah dibuat namun perlu dieksplore lagi dijumlah RPP biar lebih optimal dimasing-masing kelas dan mapel diintegrasikan RPPnya dalam penerapan GBPLHS sehingga lebih dari 9 RPP, ungkap Anang Ismanto.
Ahmad Sugiarto team penilai dari Unsur Pemerhati Lingkungan menyampaikan tata kelola penanganan sampah di MIMA 35 Nurul Ulum sudah baik dan benar bahkan mampu mendapatkan donasi sampah dari masyarakat sampai 20 juta untuk membangun musholla sekolah. Namun usaha maksimal ini masih perlu inovasi pengelolaan sampah lanjutan dan hasil karya siswa bisa dipajang di Mading untuk memotivasi siswa lain berkreasi. Semoga apa yang sudah dilakukan MIMA 35 Nurul Ulum ini bisa memotivasi sekolah lain untuk melakukan pengelolaan sampah dengan baik. Ungkap Ahmad Sugiarto.
Mentik Andayani,SH selaku team penilaian dari DLH diakhir acara penilaian menyampaikan bahwa sekolah Adiwiyata di Jember masih rendah dibanding jumlah lembaga pendidikan Dinas Pendidikan yang ribuan dan Kemenag yang jumlahnya 1184 lembaga. Sekolah Adiwiyata kabupaten di Jember hanya berjumlah 25 lembaga dengan rincian:
– tahun 2021 ada 3 lembaga
– tahun 2022 ada 13 lembaga
– tahun 2023 ada 9 lembaga.
Untuk tahun 2023 pada awalnya ada 13 lembaga yang mengusulkan namun dalam perjalanan menjelang penilaian sekolah Adiwiyata ada 2 lembaga SD dan 2 lembaga SMP mengundurkan diri. Alhamdulillah untuk dari 9 lembaga yang lolos sekolah Adiwiyata tahun 2023, dari kemenag ada 3 lembaga lolos yaitu MTSN 7 Jember, MI Darussalam 02 Puger dan MIMA 35 Nurul Ulum Andongsari Ambulu, ungkap Mentik Andayani.
Lebih lanjut Mentik Andayani menyampaikan program lingkungan hidup sebenarnya banyak. Untuk lembaga pendidikan sekolah/madrasah namanya Adiwiyata, untuk lembaga pesantren namanya Eco Pesantren, untuk desa/kelurahan namanya Desa Berseri dan untuk pemerintah kabupaten namanya Adipura. Banyaknya program kepedulian lingkungan ini ternyata masih belum mampu mengurai masalah lingkungan terutama masalah sampah. Lolosnya MIMA 35 Nurul Ulum Ambulu ini semoga bisa getuk tular kepada lembaga lain untuk ikut program gerakan budaya peduli lingkungan disekolah.
Khusus untuk team penilaian sekolah Adiwiyata dari unsur masyarakat yaitu Ahmad Sugiarto pemerhati lingkungan ketua bank sampah induk kabupaten Jember dan Lukman Hakim dari unsur media yang sudah berpartisipasi dalam gerakan Adiwiyata saya memberikan pantun:
Makan roti gembung diatas penampan
Dimakan sama bapak menteri
Kepada team penilai kami ucapkan
Terimakasih sudah berpartisipasi.
Sedangkan untuk MIMA 35 Nurul Ulum ada pantun juga :
Pohon delima ditengah kota
Bunga mawar tumbuh merata
MIMU 35 bersih tertata
Untuk mewujudkan sekolah Adiwiyata.
Setelah Habib Rois,SPd.MLi team penilai yang merekap hasil penilaian mengumumkan bahwa MIMA 35 Nurul Ulum Andongsari Ambulu lolos sebagai sekolah Adiwiyata, Maftuhin Halim,SPd.MPd selaku kepala madrasah MIMU 35 Nurul Ulum menyampaikan terimakasih kepada DLH dan team penilaian lainnya yang sudah bekerja maksimal sampai diumumkannya sekolah kami lolos sebagai sekolah Adiwiyata sambil menunggu resminya dari Bupati Jember berupa SK Bupati.
Dari hasil penilaian sekolah Adiwiyata ini ternyata dokumen sangat penting dan luar biasa efeknya. Bagi kami tidak memikirkan dokumen yang penting dikerjakan dan dikerjakan. Team penilai menyampaikan bahwa apa yang sudah kami lakukan sudah lebih dari yang diharapkan namun karena tidak punya dokumen kami tidak bisa membuktikan. Ini sebagai pembelajaran bagi kami untuk menyiapkan menuju Adiwiyata propinsi dengan dokumen yang lebih lengkap sesuai arahan team penilai Adiwiyata,pungkas Maftuhin Halim.
Kepala Biro Jember : Lukman Hakim