Komisi A DPRD Jember dan Dinas DP3AKB Memberikan Apresiasi Kecamatan Sukorambi Karena Berhasil Menurunkan Stunting Diangka 6%.

Sinopsis.co.id, JEMBER – 6 November 2024.
Kegiatan rembug stunting tingkat kecamatan Sukorambi dilaksanakan hari ini, Rabu 6 November 2024 di pendopo kecamatan dalam rangka untuk merembuk perencanaan kegiatan percepatan penurunan stunting di tahun 2025 berdasarkan hasil rembuk stunting di tingkat desa yang sudah dilaksanakan di lima (5) desa yang ada di kecamatan Sukorambi.

Rembug stunting tingkat desa sebagai dasar penyusunan RKPDES yang nantinya dibawa ke musdes untuk dijadikan APBDES tahun 2025. Semua hasil rembug stunting desa dihimpun di kecamatan yang dihadiri oleh Muspika, Kepala Puskesmas, Panwascam Sukorambi, perwakilan 5 desa, semua TP PKK desa, Komisi A DPRD Jember yaitu HM Holil Asyari,MPd.I dan Siti Baidaus Sholeha,MPd, dan tak lupa pula Dinas DP3AKB.

Baca Juga  Pemerintahan Pekon La'ay, Salurkan BLT-DD Kepada 14 KPM

Kehadiran Dinas DP3AKB ikut memberikan arahan bagaimana ditahun 2025 bisa meningkatkan kinerja menurunkan angka stunting di kecamatan Sukorambi. Sedang Siti Baidaus Sholeha,MPd.I dari Komisi A DPRD Kabupaten Jember mengapresiasi langkah TPPS Kecamatan Sukorambi yang mendistribusikan PMT / one day one egg didistribusikan secara door to door sehingga memastikan kondisi riil keberadaan balita.

Asrah Joyo Widono, S.Kep.SH.MSi selaku camat Sukorambi menyampaikan keguyuban di Sukorambi luar biasa mulai TPPS desa, TPPS kecamatan, Muspika, para kades bisa bekerjasama sehingga angka stunting di kecamatan Sukorambi mengalami penurunan drastis.

Pada periode Februari 2023 angka stunting di Sukorambi 19% dan pada September 2024 angka stunting dikisaran 6%. Tingkat kehadiran sasaran balita dan ibu hamil untuk memeriksakan kondisi kesehatannya semakin meningkat yaitu 91% dibulan Agustus 2023 di September 2024 meningkat diangka 99% tingkat kehadiran masyarakat di Posyandu, ungkap Asrah.

Baca Juga  Benefits of Online Data Software

Lebih lanjut Asrah menyampaikan apresiasinya kepada TPPS desa dalam melaksanakan program “one day one egg”. Teman-teman TPPS dan RDS dalam pendistribusian “one day one egg” betul-betul dipantau diberikan door to door sehingga kondisi riil balita stunting diketahui penyebabnya apakah karena kemiskinan ataukah karena faktor pola asuh. Selain itu program “one day one egg” tepat sasaran keperuntukannya yaitu PMT tersebut dipastikan untuk balita stunting bukan untuk keluarganya, jelas Asrah.

Selesai acara rembug stunting dilanjutkan kegiatan BINWIN ( Bimbingan Perkawinan) dilaksanakan sore hari tempat yang sama yaitu acara mengumpulkan para CATIN ( calon pengantin) yang akan melangsungkan pernikahan bulan November ini sebagai prasyarat catin menerima bimbingan perkawinan yang dibimbing oleh kepala KUA Sukorambi, puskesmas dan UPT KB, Para catin diberikan pemahaman terkait bagaimana mengatur jarak kehamilan, bagaimana membina rumah tangga SAMAWA dan ini kita optimalisasi dalam rangka cegah dini terjadinya stunting, pungkas Asrah.

Baca Juga  PMI Bakal Siapkan Tim Khusus Satgana Antisipasi Bencana Alam

Kabiro Jember : Lukman Hakim

Silahkan Login