K3PP Soroti Dugaan pungli Ristribusi kebersihan Sampah DLHD Tubaba

Tubaba.Sinopsis.co.id -Ketua Kajian Kritis Kebijakan Publik Pembangunan (K3PP) Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Ahmad Basri Turut menyoroti soal oknum DLHD diduga melakukan pungutan liar (Pungli) Ristribusi kebersihan sampah dikeluhkan pedagang.

Ahmad Basri mengatakan ,Hasil investigasi awak jurnalis atas dugaan penemuan di lapangan di pasar Mulyo Asri pungutan sampah sebesar 2000 oleh DLH Tubaba terhadap para pendagang sangat di sayangkan sekali,”tulisnya pada kamis (4/5/2023).

” jika pungutan 2000 tidak memiliki legalitas hukum maka bisa dijadi itu masuk kategori perbuatan ilegal pungutan liar apa yang dilakukan oleh pihak DLH Tubaba. Bisa jadi menjadi ranah penegak hukum. Kita tunggu kinerja Inspektorat Tubaba atas penemuan tersebut,”cetusnya.

Baca Juga  Kabag ADPEM Gembok Kantor Jam Kerja, PJ Bupati Tubaba Dimintai Sidak

Menurut aktivis Lulusan kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tahun 1997 itu, Memang jika kita tarik sedikit kebelakang retribusi sampah sebelumnya 1000 rupiah di semua pasar yang di kawasan Tubaba tidak hanya pasar Mulyo Asri. Seperti pasar pasar Dayamurni pasar Pulung Kencana dan pasar Panaragan Jaya. Kenaikan menjadi 2000 tentu menimbulkan pertanyaan besar apa dasar hukumnya.

“Jika dasar hukumnya ada maka konsekuensi harus berdampak pada peningkatan PAD ( Pendapatan Asli Daerah ). Jangan sampai penarikan 2000 namun tidak berkorelasi positif dengan peningkatan PAD. Ini yang harus menjadi catatan yang harus di perhatikan oleh Inspektorat Tubaba.ungkapnya.

Berdasarkan informasi penulis dapat ketika retribusi sampah masih 1000 rupiah pertahun PAD yang masuk 135 juta rupiah dari beberapa pasar yang ada. Tidak hanya pasar Mulyo Asri. Dengan kenaikan menjadi 2000 rupiah lebih tentu PAD yang di dapat naik juga seratus persen. Artinya menjadi 270 juta. Namun di sinyalir tidak ada peningkatan PAD tetap ketika masih 1000 rupiah. Inilah yang harus telisik lebih dalam lagi.

Baca Juga  HUT SKH Media Medinas Lampung ke 8 Gelar Bhakti Sosial

” jika memang DLH Tubaba tidak mampu mengelola secara profesional pasar – pasar yang ada tentang sampah. Sebaiknya pengelolaan sampah pasar diberikan oleh pihak ketiga. Sehingga peningkatan PAD dapat bertambah dan lebih terkontrol. Ini cara efektif untuk menghilangkan kesan negatif bagi DLH Tubaba sendiri,Pungkasnya. (AG)

Silahkan Login